Home / Saham / Kedoya Adyaraya Alokasikan Belanja Modal Terbesar di 2025

Kedoya Adyaraya Alokasikan Belanja Modal Terbesar di 2025

Jakarta PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK) mengalokasikan belanja modal (Capex) terbesar pada tahun 2025 digunakan untuk pembelian mesin PET/CT Scanner yang canggih. Mesin tersebut menjadi investasi utama perusahaan dan akan menjadi yang pertama di Asia.Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, Rabu (18/6/2025).”Jadi tadi mungkin sudah menjelaskan RSGK membeli salah satu mesin scan kanker yang paling canggih di dunia dan ini yang pertama yang dimiliki di Asia, bukan hanya Asia Tenggara tapi Asia, jadi Asia Indonesia dan RS EMC Grha Kedoya yang pertama kali memiliki,” jelas Direktur PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK), Armen Antonius Djan dalam Public Expose RSGK, Rabu (18/6/2025).Armen menambahkan, nilai total investasi mesin PET scan ini mencapai hampir sekitar Rp200 miliar dan pembayarannya akan dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, RSGK telah membayar sekitar Rp50 miliar untuk pembelian alat tersebut.Menurut Armen, dampak dari pembelian mesin ini terhadap kinerja keuangan perusahaan baru akan mulai terlihat pada akhir tahun 2025, seiring dengan target operasional mesin yang direncanakan pada akhir Juli 2025.Sementata itu, Kedoya Adyaraya memutuskan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2024 kepada pemegang saham. Dia menjelaskan keputusan tersebut diambil karena dana yang diperoleh perusahaan pada tahun 2024 akan difokuskan untuk pengembangan bisnis.”Jadi dari RUPS tadi pagi, para pemegang saham RSGK memutuskan tidak ada pembagian dividen. Jadi alasan tidak ada pembagian dividen disebut disebabkan karena dana yang dihasilkan pada tahun 2024 akan dipergunakan untuk pengembangan perusahaan, untuk penggunaan modal kerja dan salah satu yang paling besar untuk Capex,” ungkap dia.    Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) efek 42 perusahaan tercatat atau emiten karena belum memenuhi ketentuan saham free float atau yang beredar di publik per 31 Maret 2025.BEI mencatat hingga 29 April 2025 terdapat 42 perusahaan tercatat atau emiten yang belum memenuhi ketentuan V.1.1 dan atau V.1.2 Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat (Peraturan Bursa Nomor I-A). Demikian mengutip dari laman BEI, Kamis (1/5/2025).Bursa telah mengenakan peringatan tertulis III dan denda sebesar Rp 50 juta kepada Perusahaan Tercatat yang tidak memenuhi ketentuan V.1.1. dan/atau V.1.2. Peraturan Bursa Nomor I-A.“Sehubungan dengan hal tersebut, maka Bursa akan mengenakan sanksi Suspensi Efek kepada Perusahaan Tercatat atas belum dipenuhinya ketentuan V.1.1. dan/atau V.1.2. Peraturan Bursa Nomor I-A sampai dengan periode pemantauan berikutnya,”Terbaru, BEI melakukan suspensi efek terhadap PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) di pasar regular dan pasar tunai mulai 30 April 2025.Selain itu, BEI telah suspensi 41 perusahaan tercatat, antara lain:1.PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI)2.PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC)3.PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF)4.PT Cowell Development Tbk (COWL)5.PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI)6.PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)7. PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW)8. PT FKS Multi Agro Tbk (FISH)9. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)10. PT Aksara Global Development Tbk (GAMA)11. PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP)12. PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)13. PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)14. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)15. PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI)  16. PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)17. PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS)18. PT Grand Kartech Tbk (KRAH)19. PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)20. PT Lionmesh Prima Tbk (LMSH)21. PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA)22. PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)23. PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MFMI)24.PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA)25. PT Metro Realty Tbk (MTSM)26. PT Hanson International Tbk (MYRX)27. PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX)28. PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)29. PT Polaris Investama Tbk (PLAS)30. PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN)31. PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS)32. PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)33. PT Kedoya Adyaraya Tbk (RSGK)34. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)35. PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)36. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB)37. PT Sugih Energy Tbk (SUGI)38. PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH)39. PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS)40. PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)41. PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO)

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *