Home / Jawa Barat / Kebersamaan dan Kedermawanan dalam Berkurban Para Santri di Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi

Kebersamaan dan Kedermawanan dalam Berkurban Para Santri di Ponpes Dzikir Al Fath Sukabumi

Sukabumi – Suasana Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi, begitu semarak dengan nuansa kebersamaan dan kedermawanan.Setelah menyembelih 25 hewan kurban yang terdiri dari 19 ekor domba, 5 ekor sapi, dan 1 ekor kerbau, ratusan santri secara bersama-sama membakar sate di atas panggangan sepanjang 100 meter.Kegiatan membakar sate berjamaah ini merupakan tradisi tahunan yang telah berlangsung sejak 2019, bertujuan untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan memuliakan Hari Raya Idul Adha. Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH Fajar Laksana, menjelaskan bahwa tradisi ini diharapkan dapat meningkatkan iman dan taqwa para santri.Lebih lanjut, KH Fajar Laksana menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang berbagi kepada sesama dan syiar dakwah tentang esensi ibadah kurban. Ribuan tusuk sate dari 2.000 kantong daging dipanggang untuk dinikmati bersama. “Memang diperintahkan di Hari Raya Idul Adha tidak boleh ada orang miskin, semua harus makan daging,” ujar Fajar, Minggu (8/6/2025). Ia menambahkan bahwa 80 persen santri di ponpes ini adalah dhuafa dan yatim piatu, sehingga momen ini menjadi kesempatan bagi mereka dan warga sekitar untuk menikmati hidangan daging yang lezat.Tradisi ini juga berawal dari keinginan ponpes untuk membahagiakan para santri yang tidak bisa pulang ke kampung halaman saat libur Idul Adha. “Dulu kita ini merancang bagaimana santri kita ini bisa bergembira, karena pesantren ini umumnya untuk yatim piatu dan dhuafa. Mereka tidak pulang, beda kalau pesantren yang sekolah formal, mereka libur, di sini mereka tidak pulang, mereka tidak punya orang tua nah kita buatlah ini acara kegembiraan,” jelasnya. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan menjadi syiar yang mengajak masyarakat, khususnya umat muslim, untuk turut serta dalam ibadah kurban.  Sebelumnya, Perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi, dibuka dengan meriah melalui Festival Kurban yang menampilkan kreativitas para santri pada Kamis, (5/6/2025). Dalam festival ini, tujuh ekor domba dihias semenarik mungkin dengan berbagai tema unik, dilengkapi dengan pementasan drama kolosal.Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, KH Fajar Laksana, mengungkapkan bahwa festival ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk mengasah kreativitas santri dan sebagai sarana syiar dakwah. “Kita rutinan dalam rangka syiar, dakwah, serta mendidik para santri supaya mereka setelah dewasa bisa berkurban dan membangkitkan kreativitas, ide mereka sehingga membuat tradisi merias domba tiap tahun,” ucapnya. Contoh tema yang diusung antara lain kisah perjalanan penjelajah Islam Ibnu Batutah dan kisah tobatnya berandalan bermotor yang telah dibina di ponpes.Kegiatan ini juga memiliki tujuan khusus untuk mengajak umat muslim agar berkurban di Hari Raya Idul Adha, mengingat ibadah ini sangat dianjurkan bagi yang mampu. Merias domba, menurut KH Fajar, juga merupakan bentuk pemuliaan terhadap hewan kurban. Domba-domba tersebut dimandikan dan dirapikan terlebih dahulu sebelum dikurbankan.”Ada tujuan khusus yaitu bagaimana mengajak masyarakat untuk bisa memuliakan hari raya Idul Adha. Kita juga memberikan gambaran Idul Adha ini satu hewan yang menjadi syariat agama Islam yaitu dengan berkurban,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa setiap tetesan darah hewan kurban dapat mengampuni dosa dan membawa kebaikan, sesuai dengan surat Al-Kautsar.Festival merias domba ini diikuti oleh santri dari tingkat SD, SMP, hingga SLTA, menunjukkan antusiasme mereka dalam memeriahkan Idul Adha. Total hewan yang dikurbankan di Ponpes Dzikir Al Fath sendiri adalah 5 ekor sapi, seekor kerbau, dan 16 ekor domba.  

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *