KOMPAS.com – Kasus Covid-19 kembali meningkat di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia.
Dikutip dari , Minggu (18/5/2025), pemerintah Malaysia mencatat terdapat rata-rata 600 kasus Covid-19 per Minggu. Thailand juga melaporkan lebih dari 16.600 kasus baru dan enam kematian dalam periode 4–10 Mei 2025.
Sementara itu, Singapura mencatat peningkatan signifikan kasus mingguan, dari 11.100 kasus menjadi 14.200 kasus selama periode 27 April hingga 3 Mei 2025.
Kasus Covid-19 yang meningkat di kawasan Asia Tenggara memicu kekhawatiran publik, termasuk di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI memberikan pernyataan terkait hal ini.
Baca juga: Mengapa Kasus Covid-19 Kembali Muncul di Singapura dan Hong Kong?
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik, Kementerian Kesehatan, Aji Muhawarman, ST, MKM menyebut bahwa peningkatan tersebut terjadi di tengah tingginya mobilitas masyarakat, termasuk Indonesia, salah satu contohnya adalah mobilitas penonton konser Lady Gaga yang dimulai pada Sabtu, (18/5/2025).
Namun, AJi menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan Kementerian Kesehatan hingga minggu ke-19 tahun 2025, kondisi penyebaran virus Covid-19 masih relatif dalam batas aman.
“Di tengah dinamika global, kami ingin menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia tetap aman. Surveilans penyakit menular, termasuk Covid-19 terus kami perkuat, baik melalui sistem sentinel maupun pemantauan di pintu masuk negara,” ujar Aji melalui pernyataan resmi pada Senin (19/5/2025).
Kementerian Kesehatan menyebut bahwa lonjakan kasus di Singapura tercatat masih berada dalam pola musiman yang lazim terjadi setiap tahun. Varian yang bersirkulasi di negara tersebut merupakan turunan dari JN.1 yang tidak menyebabkan peningkatan keparahan kasus.
Baca juga: Covid-19 di Singapura Melonjak, Tembus 14.000 Kasus dalam Seminggu, Apa Penyebabnya?
Aji juga menegaskan bahwa pemerintah belum memberlakukan pengetatan akses keluar-masuk negara. Namun, pengawasan dan pemantauan tetap dilakukan di pintu masuk internasional.
“Pengawasan dan pemantauan di pintu masuk internasional tetap ditingkatkan melalui SatuSehat Health Pass (SSHP),” ujar Aji.
Namun, Kementerian Kesehatan tetap mengimbau masyarakat untuk lebih waspada.
“Hingga saat ini, belum ada larangan perjalanan ke luar negeri, tetapi masyarakat diimbau untuk lebih waspada, terutama jika berencana bepergian ke negara yang sedang mengalami lonjakan kasus,” lanjut Aji.
Kementerian Kesehatan juga mendorong masyarakat untuk mengikuti perkembangan situasi di negara yang akan dituju.
Selain itu, Aji meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan menunda perjalanan ke luar negeri apabila tidak mendesak atau ketika dalam kondisi kurang sehat.
Aji juga mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan dasar seperti mencuci tangan, menggunakan masker saat batuk pilek, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala yang mengarah pada infeksi saluran napas atau flu.
Selain itu, vaksinasi booster Covid-19 tetap direkomendasikan, terutama bagi mereka yang belum mendapatkannya atau termasuk dalam kelompok rentan seperti lansia dan penderita komorbid.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun kewaspadaan tetap penting. Kami pastikan langkah-langkah deteksi dini, pelaporan, dan kesiapsiagaan terus kami jalankan untuk menjaga situasi nasional tetap aman,” tutup Aji.
Baca juga: China Temukan Virus HKU5-CoV-2 dari Kelelawar yang Disebut Bisa Infeksi Manusia seperti Covid-19