Salah satu episode kartun Pokemon pernah menyebabkan ribuan anak di Jepang mengalami kejang pada 16 Desember 1997.
Episode tersebut adalah “Denno Senshi Porygon” (Prajurit Listrik Porygon) yang tayang dalam musim perdana kartun Pokemon.
Awalnya, hanya 685 anak yang mengalami kejang, terdiri dari 310 laki-laki dan 375 perempuan. Namun, dua hari kemudian, total ada 12.000 anak dilaporkan mengalami keluhan serupa.
Dikutip dari The Guardian (16/12/2022), media Jepang menamai fenomena tersebut dengan “Pokemon Shock” dan menjadi pemberitaan besar saat itu.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses produksi episode kartun Pokemon tersebut segera diperiksa oleh kepolisian Jepang.
Sementara, Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengadakan rapat darurat untuk menanggapi fenomena itu.
Lantas, mengapa ratusan anak bisa alami kejang setelah menonton episode Pokemon tersebut?
Baca juga: Imbas Nonton Kartun, Anak 2,5 Tahun Naik Genteng Sendirian untuk Cari Ayam, Bagaimana Ceritanya?
Ratusan anak tersebut mengalami kejang epilepsi fotosensitif karena animasi yang ditampilkan dalam episode kartun Pokemon tersebut.
Epilepsi fotosensitif adalah suatu kondisi ketika kejang yang disebabkan oleh kedipan cahaya secara cepat.
Dalam episode itu, karakter utama Ash dan kelompoknya diangkut ke dalam mesin pemancar pokemon menuju alam semesta alternatif digital.
Di sana, mereka harus bertarung melawan karakter bernama Porygon, pokemon digital yang digunakan oleh tim Rocket (musuh) untuk mencegat dan mencuri pokemon tim lain.
Namun, setelah mengalahkan Porygon, tim Ash kemudian diserang oleh sebuah program antivirus.
Untungnya, Pikachu meledakkan program tersebut dengan serangan petirnya dan terlihat kilatan cahaya kuning cukup terang.
Baca juga: Bocah 4 Tahun Lompat dari Lantai 26 Pakai Payung Setelah Menonton Kartun Tom and Jerry
Saat itu, muncul teknik animasi yang dikenal sebagai paka paka, ketika dua warna berkedip dengan cepat.
Paka paka itu memperlihatkan kedipan cepat warna merah dan biru secara bergantian pada kecepatan 12 Hz selama enam detik.