PEKANBARU, Kantor Sanel Tour and Travel yang terletak di Jalan Teuku Umar, Kota Pekanbaru, Riau, masih dalam keadaan tutup setelah disegel oleh pemerintah pada Rabu (14/5/2025).
Hingga Senin (19/5/2025), pantauan Kompas.com menunjukkan bahwa pintu rolling door kantor tersebut tertutup rapat, tanpa adanya aktivitas di halaman depan.
Stiker segel yang dipasang di pintu kaca di balik rolling door menjadi satu-satunya tanda bahwa kantor tersebut telah disegel.
Baca juga: Sanel Akan Kembalikan Ijazah dengan Syarat Bersihkan Nama Pimpinan, Eks Karyawan Menolak
Penyegelan ini dilakukan oleh Satpol PP dan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Pekanbaru setelah Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Gubernur Riau, Abdul Wahid.
Langkah penyegelan diambil karena Wamenaker dan Gubernur Riau tidak menemukan pemilik perusahaan, Santi, di kantornya.
“Kami sudah menunggu sekitar satu jam, tetapi pemilik perusahaan tidak datang karena hendak berangkat ke Malaysia,” ungkap Wamenaker.
Penyegelan kantor Sanel dilakukan berdasarkan ketidakadaan surat izin perusahaan yang tidak dapat ditemukan oleh Satpol PP dan Disnaker Pekanbaru.
Penyegelan ini juga merupakan imbas dari kasus dugaan penahanan ijazah mantan karyawan, di mana sebanyak 47 orang mengaku ijazah mereka ditahan oleh perusahaan Sanel.
Baca juga: Korban Ijazah Ditahan: Kami Hanya Ingin Sanel Kembalikan Ijazah Kami Semua dan Minta Maaf
Namun, pemilik perusahaan membantah tuduhan tersebut dan hanya mengakui menahan ijazah tujuh orang karyawan.
“Ijazah mereka akan dikembalikan setelah rapat dengar pendapat dengan DPRD Riau dan Disnaker Riau beberapa waktu lalu,” jelas Santi.
Meski demikian, para mantan karyawan mengaku menolak menerima ijazah mereka karena diminta untuk membuat beberapa klarifikasi terlebih dahulu.
