Jakarta Musim perdana Jose Mourinho di Fenerbahce berakhir tanpa satu pun trofi, tapi bukan berarti tanpa cerita. Perjalanan sang pelatih Portugal di tanah Turki justru dipenuhi drama, kontroversi, dan benturan panas di dalam dan luar lapangan. Dari rivalitas sengit hingga tuduhan rasisme, nama Mourinho terus jadi pusat perhatian.Yang mengejutkan, meski gagal mempersembahkan gelar, Mourinho tetap dipertahankan Fenerbahce untuk musim depan. Ia akan menjadi pelatih pertama dalam 43 tahun terakhir yang tetap menjabat meski gagal memenangkan gelar Super Lig. Keputusan itu memperlihatkan keyakinan klub terhadap proyek jangka panjang Mourinho.Namun, di balik keberlangsungan kariernya, ada badai besar yang kini mengguncang sepak bola Turki. Sebuah kebocoran pesan dari pejabat federasi memicu kegaduhan, yang berakar pada konflik Mourinho dengan wasit-wasit lokal.Perselisihan Mourinho dengan pengadil lapangan memuncak saat pertandingan melawan Galatasaray pada Februari lalu. Usai laga yang berakhir imbang, Mourinho melontarkan kritik keras terhadap wasit asal Turki, menuding adanya kekacauan dan ketidakteraturan dalam sepak bola negeri itu.Tak lama berselang, muncul bocoran tangkapan layar dari percakapan WhatsApp yang diduga berasal dari Komite Disiplin Federasi Sepak Bola Turki (TFF). Dikutip dari talkSPORT, salah satu pesan yang mencuat menyatakan, “Kami akan membuat dia mendapatkan balasannya musim depan. Dia sudah terlalu banyak ditoleransi.”Bocoran ini mengguncang dunia sepak bola Turki. Presiden Komite Disiplin, Celal Nuri Demirturk, bersama seluruh jajaran direksi, akhirnya mengundurkan diri secara massal setelah pesan-pesan itu viral.Fenerbahce segera merilis pernyataan resmi menanggapi skandal tersebut. “Klub kami telah mengajukan permohonan resmi kepada Federasi Sepak Bola Turki sebagai tanggapan atas korespondensi yang dipublikasikan hari ini dan diklaim berasal dari anggota Komite Disiplin Profesional,” tulis klub dalam pernyataan tersebut.Mereka menegaskan bahwa mentalitas bermusuhan seperti itu tidak memiliki tempat di dunia olahraga Turki. “Kami percaya bahwa mentalitas bermusuhan ini, yang jelas-jelas melanggar prinsip ketidakberpihakan dan didasarkan pada dendam, tidak memiliki tempat dalam Olahraga Turki,” tulis Fenerbahce.Sekretaris Jenderal klub, Burak Kizilhan, menambahkan bahwa kebocoran itu “jelas-jelas melanggar prinsip ketidakberpihakan” dan meminta adanya penyelidikan yang “cepat dan transparan”.Mourinho bukan hanya berseteru dengan wasit. Dalam laga panas kontra Galatasaray, ia menuding bangku cadangan lawan “melompat-lompat seperti monyet”, yang kemudian dibalas Galatasaray dengan tuduhan rasisme. Klub rival itu langsung merilis pernyataan keras yang menyebut komentar Mourinho sebagai bentuk rasisme.TFF menjatuhkan sanksi berat: larangan mendampingi tim selama empat pertandingan dan denda sebesar £35.194 (sekitar Rp745 juta). Tuduhan itu terkait pernyataannya yang dianggap merendahkan wasit serta menggambarkan sepak bola Turki sebagai kacau dan tidak tertib.Setelah banding, sanksi Mourinho dikurangi setengah. Namun, ia tetap bersikap ofensif dengan menggugat Galatasaray atas tuduhan rasisme tersebut. Drama Mourinho tidak berhenti sampai di sana.Musim Fenerbahce makin kelam setelah mereka kalah lagi dari Galatasaray di perempat final Piala Turkish, memastikan musim berakhir tanpa gelar. Seusai peluit panjang, Mourinho mendatangi pelatih Galatasaray, Okan Buruk, dan mencubit hidungnya dari belakang. Aksi itu membuat Buruk terjatuh, dan Mourinho kembali dijatuhi sanksi larangan tiga laga.Itu hanyalah salah satu dari banyak momen kontroversial Mourinho sepanjang musim. Bentrokan demi bentrokan membuat musim debutnya penuh gejolak, sekaligus menunjukkan karakter khas sang pelatih yang tidak pernah menjauh dari sorotan.Namun, semua itu tampaknya belum cukup untuk memupus kepercayaan Fenerbahce. Mourinho dipastikan tetap bertugas musim depan. Itu sinyal bahwa klub melihat lebih dari sekadar hasil akhir—mereka ingin perubahan mendasar, meski lewat jalan terjal.Sumber: talkSPORT
Jose Mourinho: Drama, Kontroversi, dan Benturan Panas di Tanah Turki

Tag:Breaking News