Jeddah – Jemaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air menggunakan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP), bukan paspor asli, diminta melapor ke Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di bandara.”Kami minta jemaah haji yang menggunakan SPLP agar proaktif melapor kepada petugas haji di bandara Jeddah dan Madinah,” kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara, Abdul Basir dikutip dari laman Kementerian Agama, Jumat (13/6/2025).Menurut Basir, pelaporan ini penting agar proses pemeriksaan keimigrasian jemaah haji pengguna SPLP dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur. “SPLP harus kami mintakan pengesahan dari Kementerian Haji Arab Saudi di Bandara. Nanti, petugas kami akan membantu memfasilitasi proses tersebut, agar prosesnya lebih cepat,” jelasnya.Ia menjelaskan bahwa SPLP adalah dokumen perjalanan yang berlaku hanya untuk satu kali perjalanan pulang ke Indonesia. Dokumen ini umumnya diterbitkan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang kehilangan paspor, paspornya dicabut, atau menghadapi kendala administratif sehingga tidak memungkinkan memperoleh paspor dalam waktu singkat.”Misalnya, ada jemaah haji yang kehilangan paspor saat di Tanah Suci, maka KJRI Jedah akan menerbitkan SPLP setelah ada permohonan dari PPIH,” imbuh Basir.Basir menegaskan bahwa SPLP tidak dapat digunakan untuk perjalanan internasional lain, melainkan hanya sebagai dokumen pengganti agar jemaah haji bisa kembali ke Indonesia. “Kami mohon kerja sama dari jemaah agar segera melapor jika menggunakan SPLP. Ini demi kelancaran proses di bandara dan agar tidak terjadi kendala saat pemeriksaan imigrasi dan proses boarding,” ujar dia.Fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang pertama dimulai pada 11–25 Juni 2025. Total terdapat 266 kelompok terbang (kloter) yang akan dipulangkan pada gelombang pertama ini, terdiri dari 258 kloter pulang melalui Bandara Jeddah dan delapan kloter melalui Bandara Prince Mohammed bin Abdulaziz Madinah, Arab Saudi.Sementara, 259 kloter lainnya masuk dalam pemulangan gelombang kedua yang akan berlangsung pada 26 Juni sampai 12 Juli 2025. Kloter gelombang kedua seluruhnya akan diberangkatkan dari Madinah.Berdasarkan Sistem Informasi dan Komputerisasi Data Terpadu (Siskohat), hingga Jumat (13/6/2025) pukul 18.50 Waktu Arab Saudi (WAS), 27 kloter sudah tiba di Indonesia yang meliputi 10.546 orang jemaah haji.Pada hari ini, 18 kelompok terbang dijadwalkan kembali ke Tanah Air dengan jumlah jemaah dan petugas sebanyak 7.115 orang. Kepada jemaah yang bersiap kembali ke Tanah Air, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengingatkan jemaah dilarang membawa tas ransel Armuzna yang berisi barang bawaan ke dalam kabin maupun bagasi pesawat.”Tas ini hanya untuk keperluan di Tanah Suci, bukan sebagai tas bawaan ke Tanah Air. Jika ingin dibawa, tas Armuzna bisa dilipat dan dimasukkan kembali ke koper,” ujar Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) Makkah Dodo Murtado di Makkah, pada hari yang sama.Ia kembali mengingatkan bahwa jemaah hanya boleh membawa masuk koper kabin dan tas paspor ke dalam pesawat. Sedangkan, koper besar sudah dikirimkan sehari sebelum kepulangan jemaah ke Tanah Air. “Selain itu, tidak diperkenankan,” sambungnya.Meski begitu, pihak maskapai masih memperkenankan jemaah menambah satu tas serut kecil ke dalam pesawat sebagai tempat menaruh barang-barang penting yang diperlukan sewaktu-waktu dan mudah diakses, seperti camilan. Tak pelak, jemaah yang membawa bawaan melebihi ketentuan harus membongkar ulang kopernya atau meninggalkan sebagian barangnya di bandara.Dodo menjelaskan bahwa pelayanan jemaah haji selain di Tanah Suci, juga dilakukan di 14 asrama haji di Tanah Air. Layanan di asrama haji dilakukan sejak fase pemberangkatan hingga pemulangan jemaah.Ke 14 embarkasi tersebut yaitu Asrama Haji Aceh, Medan, Padang, Batam, Palembang, Jakarta Pondok Gede, Bekasi, Indramayu, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Lombok, dan Makassar. Pada fase kepulangan, ke-14 asrama haji digunakan sebagai embarkasi/debarkasi.Setelah acara pelepasan jemaah haji untuk pulang ke daerah masing-masing, petugas haji dari bidang kesehatan akan menjelaskan terkait masa berlaku kartu kesehatan dilanjutkan penyerahan paspor, snack selamat datang, dan air zamzam. “Setiap jemaah memperoleh lima liter air Zamzam yang diberikan secara langsung kepada jemaah haji atau panitia haji dari daerah,” ujar Dodo.Asrama haji juga menyiapkan bus untuk membawa jemaah haji dari bandara ke asrama haji, serta menyiapkan ambulans dan minibus untuk membawa jemaah sakit, lansia, atau disabilitas. “Termasuk menyiapkan truk untuk membawa koper bagasi jemaah haji,” tambahnya.”Bagi jemaah haji yang tidak langsung pulang ke rumah atau menunggu jemputan keluarga, jemaah bisa menginap selama satu malam di asrama haji bila diperlukan,” lanjutnya.
Jemaah Haji Pengguna SPLP Diminta Segera Lapor ke Petugas Haji di Bandara

Tag:Breaking News