NUNUKAN, Kementerian Agama (Kemenag) Nunukan, Kalimantan Utara, mengumumkan berita duka atas wafatnya seorang jemaah haji tertua, Saddu Siata Baco Bin Siata, yang berusia 93 tahun.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Nunukan, Abdul Sani, menjelaskan bahwa Saddu mengalami penurunan kondisi kesehatan sejak kedatangannya di Madinah pada 13 Mei 2025.
“Sejak awal kedatangan jemaah haji Nunukan, beliau sudah drop. Beliau hanya sempat beribadah di Masjid Nabawi, malamnya dilarikan ke ICU,” ujarnya saat dihubungi pada Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Berkah Idul Adha, Sentra Peci Haji di Banyuwangi Panen Pesanan
Setelah beribadah di Masjid Nabawi, kondisi Saddu semakin menurun, sehingga ia harus dilarikan ke RS Al Salam.
Namun, penurunan kondisi fisiknya terus berlanjut dan memerlukan rujukan ke RS King Salman di Madinah.
Dokter mendiagnosa Saddu dengan beberapa penyakit, di antaranya Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS), Bacterial Pneumonia, dan Chronic Obstructive Pulmonary Disease.
“Di RS King Salman, beliau meninggal dunia pada Selasa, 3 Juni 2025 sekitar pukul 12.00 waktu setempat,” kata Abdul Sani.
Baca juga: Samsuri, Jemaah Haji Banyuwangi yang Meninggal di Tanah Suci Masuk Daftar Murur
Sebagai pendamping jemaah haji, Abdul Sani menyatakan bahwa ia terus melakukan pengawasan dan pendampingan bagi jemaah dengan kondisi khusus seperti Saddu.
Ia memastikan bahwa Saddu meminum obat tepat waktu dan merasa nyaman saat beribadah.
“Usia tidak ada yang tahu, beliau meninggal di tanah suci, dan kita doakan semoga amalan beliau diterima di sisi Allah. Beliau dimakamkan di Saudi Arabia,” tambah Abdul Sani.