PALOPO, Jelang pelaksanaan rekonstruksi kematian Feni Ere (28), orangtua korban terlihat menangis histeris.
Pantauan di lokasi menunjukkan, ibu Feni tidak bisa menahan air matanya saat melihat mobil jenazah Feni tiba di halaman rumahnya.
Ayah dan saudara-saudara Feni juga tampak berduka mendalam.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Feni Ere, Pelaku Tertarik Setelah Perbaiki Rumah Korban
Salah seorang petugas dari Reskrim Polres Palopo berupaya menenangkan ibu tersebut.
Kuasa hukum keluarga Feni Ere, Abner Buntang, menyatakan bahwa rekonstruksi ini diharapkan dapat mengungkap kasus tersebut secara gamblang.
“Kami harap lewat rekonstruksi kasus ini semua bisa terungkap, fakta-fakta bisa diungkapkan sepengetahuan kami dan banyak orang mengingat keterangan awal kemarin berbeda dengan yang di dalam tempat kejadian perkara,” kata Abner.
Baca juga: Terduga Pembunuh Feni Ere Ditangkap, Bukti Kuat Mengarah ke Anggota Klub Vespa
Abner juga menegaskan bahwa pihaknya meminta rekonstruksi dilakukan di rumah korban untuk mengungkap fakta sebenarnya.
“Sengaja kami minta di rumah korban bukan di Polres Palopo supaya terbuka semua bisa melihat,” ucapnya.
Pelaksanaan rekonstruksi kasus meninggalnya Feni Ere digelar pada hari ini, Senin (2/6/2025), di rumahnya yang terletak di Jalan Pongsimpin, Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Feni ditemukan dalam keadaan tinggal kerangka di dekat wisata air terjun Batu Dewa.
Baca juga: Komunitas Vespa Palopo Tegaskan Pelaku Pembunuhan Feni Ere Bukan Anggota Mereka
Sehari-hari, ia bekerja sebagai sales mobil dan tinggal seorang diri di rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Palopo.
Feni tidak tinggal satu rumah dengan orangtuanya yang berada di Kabupaten Luwu Utara.
Sebelum ditemukan, ayah korban, Parman, sempat mengunjungi rumah Feni pada 26 Januari 2024.
Namun, ia mendapati pintu rumah dalam keadaan terkunci dan tidak menemukan Feni.