Home / Corner / Jejak Sanksi Doping di Sepak Bola Inggris: Dari Rio Ferdinand hingga Mykhailo Mudryk

Jejak Sanksi Doping di Sepak Bola Inggris: Dari Rio Ferdinand hingga Mykhailo Mudryk

Jakarta Kasus dugaan pelanggaran doping kembali mengguncang sepak bola Inggris. Kali ini, sorotan tertuju pada winger Chelsea, Mykhailo Mudryk.FA secara resmi telah mengajukan dakwaan terhadap pemain asal Ukraina tersebut. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi sanksi larangan bermain hingga empat tahun.Ini bukan pertama kalinya Liga Inggris diguncang kasus doping pemain. Namun, potensi hukuman untuk Mudryk bisa jadi yang paling berat dalam sejarah Premier League.Selama ini, sejumlah pemain ternama sempat tersandung kasus serupa. Dari Mark Bosnich hingga Kolo Toure, nama-nama besar tak luput dari sanksi keras FA.Berikut delapan kasus doping paling dikenal yang pernah terjadi di sepak bola Inggris. Simak bagaimana akhir dari karier para pemain tersebut setelah dihantam skandal.Chris Armstrong menjadi pemain Premier League pertama yang gagal dalam tes doping usai terbukti mengonsumsi ganja pada Maret 1995. Ia dijatuhi sanksi larangan bermain selama empat pertandingan saat membela Crystal Palace.Namun Armstrong mampu bangkit dan hijrah ke Tottenham Hotspur sebagai pengganti Jurgen Klinsmann. Bersama Spurs, ia mencetak 62 gol dalam 173 pertandingan.Sayangnya, masalah narkoba kembali menghantuinya di kemudian hari. Ia ditangkap pada 2016 karena kepemilikan ganja, kokain, dan ekstasi, lalu lima tahun kemudian menjalani rehabilitasi akibat kecanduan.Mark Bosnich dipecat oleh Chelsea setelah melanggar regulasi pengawasan doping FA. Ia dijatuhi larangan bermain selama sembilan bulan akibat insiden tersebut.Hingga kini, mantan kiper asal Australia itu bersikeras bahwa minumannya telah dicampur zat terlarang saat sedang berpesta. Ia mengklaim tak pernah menyentuh narkoba sampai karier sepak bolanya benar-benar berakhir.Setelah meninggalkan Stamford Bridge, Bosnich justru terjerumus dalam kecanduan kokain. Ia pun secara terbuka berbicara tentang perjuangannya melawan ketergantungan tersebut.Perlu ditegaskan bahwa Rio Ferdinand tidak gagal dalam tes doping. Ia dijatuhi larangan bermain selama delapan bulan karena tidak hadir dalam tes tersebut.Insiden itu terjadi pada September 2003, saat ia dipanggil untuk memberikan sampel di tempat latihan Manchester United, Carrington. Sebuah panel independen menyatakan Ferdinand bersalah karena pelanggaran aturan.Akibatnya, ia absen hampir sepanjang musim 2003/2004 bersama MU dan tidak tampil di Euro 2004. Ia juga dikenai denda sebesar 50.000 pounds.Adrian Mutu bukan satu-satunya pemain Chelsea yang bermasalah dengan narkoba pada awal 2000-an. Penyerang asal Rumania itu sempat dilarang bermain setelah terbukti menggunakan kokain pada 2004.Ia sempat jadi rekrutan mahal di era awal Roman Abramovich dan mencetak 10 gol di musim pertamanya. Namun, hubungannya yang memburuk dengan Jose Mourinho membuatnya tersingkir dari skuad juara musim 2004/2005.Mutu lalu terseret kasus hukum panjang dan diwajibkan membayar 15,2 juta pounds ke Chelsea. Meski sempat terpuruk, ia bangkit di Serie A bersama Fiorentina dan tampil tajam selama lima musim.Nathan Blake dikenal sebagai mantan penyerang Timnas Wales yang pernah memperkuat klub seperti Bolton, Blackburn, dan Wolves. Namun, kariernya harus berakhir sedih setelah dijatuhi sanksi enam bulan karena penggunaan narkoba rekreasional pada Agustus 2005.Saat menerima hukuman, Blake berstatus tanpa klub usai dilepas Leicester City beberapa bulan sebelumnya. Ia sempat kembali bermain di level non-liga bersama Newport County, tetapi hanya bertahan beberapa bulan sebelum pensiun.Blake sempat jadi sosok penting di sejumlah klub kasta atas dan bawah Inggris. Sayangnya, insiden tersebut menutup perjalanan kariernya lebih cepat dari yang seharusnya.Abel Xavier menjadi pemain pertama di Premier League yang dihukum karena penggunaan zat peningkat performa. Eks pemain Liverpool dan Everton ini kedapatan menggunakan methandrostenolone saat membela Middlesbrough di ajang UEFA Cup.Tes positif tersebut muncul usai laga melawan Skoda Xanthi pada September 2005. Xavier dijatuhi larangan bermain selama 18 bulan, yang kemudian dikurangi menjadi 12 bulan setelah banding.Meski sempat kembali bermain di musim 2006/07, ia melewatkan perjalanan bersejarah Middlesbrough ke final UEFA Cup. Kariernya pun tak pernah benar-benar pulih setelah insiden tersebut.Pada musim panas 2009, Paddy Kenny mendapati dirinya positif mengandung ephedrine usai liburan. Zat tersebut ternyata berasal dari obat batuk yang dikonsumsinya tanpa pengecekan lebih dulu.Ia mengaku tidak berniat curang dan tidak tahu bahwa obat itu mengandung zat terlarang. Meski demikian, ia dinyatakan bersalah karena lalai dalam menjaga kewaspadaan terhadap apa yang diminum.Kenny menyebut masa itu sebagai periode sulit dalam hidupnya. Beruntung, Sheffield United tetap memberi dukungan penuh kepadanya.Kolo Toure sempat menjalani masa sulit saat dinyatakan positif doping pada Maret 2011. Ia diketahui mengonsumsi pil diet milik istrinya tanpa memahami risiko yang bisa ditimbulkan.Akibatnya, Toure dijatuhi larangan bermain selama enam bulan dan tak bisa memperkuat Manchester City di final Piala FA. Klub juga memberinya denda sebesar enam pekan gaji.Ia mengaku tidak sadar telah melanggar aturan dan hanya ingin mengontrol berat badan. “Saat tahu saya bersalah, saya benar-benar terkejut,” ujarnya kepada BBC.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *