JAKARTA, PT PLN Indonesia Power (PLN IP) mengoperasikan Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 2 atau pembangkit listrik yang ditempatkan di atas kapal berkapasitas 56,919 megawatt (MW).
Pembangkit listrik yang terpasang pada kapal tongkang yang berlokasi di Desa Wolo, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara ini telah mencapai commercial operation date (COD) pada 1 April 2025.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, BMPP Nusantara 2 merupakan hasil kolaborasi strategis dengan PT PAL Indonesia. Pembangkit ini terintegrasi dalam sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
Baca juga: Daftar Dewan Direksi dan Komisaris PLN Tebaru Hasil RUPS 2025
Pengoperasian BMPP Nusantara 2 sekaligus menjadi upaya perusahaan mendukung pemerataan akses listrik di kawasan Indonesia Timur.
“Kehadiran BMPP Nusantara 2 menjadi wujud komitmen PLN dalam menjamin keandalan pasokan listrik, sekaligus mendukung kebijakan energi nasional,” ujar Edwin dalam keterangannya, dikutip Sabtu (21/6/2025).
Menurutnya, BMPP Nusantara 2 menjadi simbol kemajuan inovasi kelistrikan nasional. Dengan sistem pembangkit yang fleksibel dan mobile, PLN bisa menjaga pasokan listrik di tengah tantangan geografis Indonesia.
Sebab, pembangkit model seperti ini dapat digunakan di daerah-daerah yang membutuhkan solusi pembangkit listrik yang cepat dan fleksibel. Pembangkit ini memungkinkan penyediaan listrik ke daerah yang sulit dijangkau dengan infrastruktur pembangkit konvensional.
Lebih lanjut, Edwin bilang, operasional BMPP Nusantara 2 juga menjadi bagian dari dukungan PLN terhadap implementasi Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang dicanangkan pemerintah.
Baca juga: PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen untuk Warga Jakarta, Ini Caranya
Serta sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memperluas akses energi berkeadilan di seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat ketahanan energi nasional.
“PLN IP optimistis kehadiran pembangkit ini akan memberikan dampak positif bagi percepatan pembangunan ekonomi, peningkatan investasi dan pemerataan akses listrik di kawasan timur Indonesia,” pungkasnya.
