Home / Peristiwa / ITDP Serahkan Studi Elektrifikasi Transportasi Publik 3 Kota

ITDP Serahkan Studi Elektrifikasi Transportasi Publik 3 Kota

Jakarta – Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) yang didukung ViriyaENB telah menyelesaikan studi elektrifikasi transportasi publik. Studi tersebut telah diserahkan kepada Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, untuk tiga kota yakni Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya, di salah satu hotel kawasan Pekanbaru, Riau.Direktur Asia Tenggara ITDP, Gonggomtua Sitanggang mengatakan, ITDP merupakan lembaga non-profit fokus untuk mempromosikan dan meningkatkan layanan transportasi rendah karbon. Salah satunya adalah transportasi publik, berjalan kaki, bersepeda dan yang sekarang isu sedang hangat itu adalah elektrifikasi.“Kami telah menyerahkan studi elektrifikasi transportasi publik terhadap Kota Pekanbaru, Surakarta, dan Surabaya,” ujar Gonggom, Kamis (19/6/2025).Gonggom menjelaskan, tidak hanya Pekanbaru, ITDP turut mendampingi beberapa kota lainnya termasuk Jakarta, Medan, Bandung, Semarang dan Surabaya. Dokumen studi yang diberikan merupakan rekomendasi kajian.“Studi ini tahap lanjutan karena pada 2023 sampai 2024 kami melakukan studi ataupun kajian yang menghasilkan dokumen peta jalan bus listrik di tahap nasional,” jelas Gonggom.Gonggom menuturkan, pada kajian tahun ini ITDP telah mendetailkan di tiga kota yang terpilih yakni Kota Pekanbaru, Surakarta dan Surabaya. Tiga kota tersebut dipilih sebagai representasi dan tipologi kota yang beragam.“Kita mendapatkan pembelajaran yang unik yang harapannya nanti bisa digunakan untuk di kota-kota lainnya di Indonesia,” tutur Gonggom.Pada studi yang diberikan terdapat dua bagian, yakni rekomendasi strategi reformasi dan rekomendasi peta jalan elektrifikasi transportasi publik. ITDP ingin menekankan pentingnya peningkatan kualitas transportasi publik sebelum melakukan elektrifikasi.“Di dalam strategi reformasi dan strategi reformasi transportasi publik ini, kami menganalisis beberapa alternatif model kontrak yang harapannya bisa menjadi hal yang dieksplorasi, untuk memastikan pembiayaan yang tepat guna, namun juga tetap mempertahankan kualitas layanan transportasi publik itu sendiri,” terang Gonggom.Adapun pada bagian rekomendasi peta jalan elektrifikasi transportasi public, ITDP memiliki tujuan guna rekomendasi komprehensif mengenai perencanaan elektrifikasi transportasi publik, termasuk kebutuhan bus listrik, kebutuhan charging infrastruktur dan estimasi investasi yang dibutuhkan bertransisi ke bus listrik.“Dari hasil studi ini kami menemukan bahwa elektrifikasi transportasi publik di kota Surabaya, Surakarta dan Pekanbaru dinilai layak secara ekonomi dan perlu dipercepat implementasinya, untuk memaksimalkan dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ucap Gonggom.Gonggom mengungkapkan, hasil studi ITDP menemukan adanya potensi penurunan DRK di kota Pekanbaru sekitar 66. Terlebih, Pekanbaru sudah memiliki komitmen yang kuat, sehingga target tersebut dapat tercapai pada 2040.“Secara agregat, elektrifikasi transportasi publik di tiga kota ini berpotensi mengurangi kebutuhan subsidi Per kilometer per busnya hingga 29 persen,” ungkap Gonggom. Gonggom mengakui, pada studi ITDP dalam merealisasikan percepatan adopsi bus listrik dibutuhkan kolaborasi, kebutuhan sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk saling mendukung. Dukungan tersebut terkait kepastian hukum mengenai target elektrifikasi dan kebutuhan insentif fiskal.“Utamanya karena kita semua sadar bahwa implementasi awalnya masih cukup tinggi sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah pusat,” tutur Gonggom.Pada studi yang diberikan ITDP tidak hanya memberikan rekomendasi namun merangkum pembelajaran dari tiga kota untuk menghasilkan panduan implementasi bus listrik. Nantinya panduan yang diberikan, dapat digunakan Kementerian perhubungan atau diadopsi dalam bentuk panduan teknis maupun regulasi dan kebijakan sejumlah kota lain di Indonesia.“Harapannya dokumen strategi yang kami diseminasi hari ini, baik itu rekomendasi reformasi dan juga peta jalan elektrifikasi, dapat membantu ketiga kota dalam mencapai 100 persen elektrifikasi transportasi publik,” pungkas Gonggom.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *