Home / Politik / Isu Mundurnya Jaksa Agung Hoaks, Peneliti BRIN: Presiden Tak Mungkin Gegabah

Isu Mundurnya Jaksa Agung Hoaks, Peneliti BRIN: Presiden Tak Mungkin Gegabah

Jakarta – Peneliti Pusat Riset Bidang Hukum Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ismail Rumadan menyebut Presiden Prabowo Subianto tidak akan gegabah mengganti Jaksa Agung ST Burhanuddin. Apalagi, saat ini yang kinerja institusi yang dipimpinnya sedang menunjukkan taringnya.Hal itu disampaikan Ismail sebagai tanggapan isu pencopotan Jaksa Agung dan kabar mundurnya yang bersangkutan.”Saya kira isu itu kontraproduktif dengan sikap presiden yang justru tampak percaya dengan Kejagung terutama dalam pemberantasan korupsi,” kata Ismail, melalui keterangan diterima, Kamis (22/5/2025).“Setelah dikonfirmasi ternyata hoaks yang tidak jelas sumbernya lalu santer diberitakan dengan framing macam-macam,” imbuhnya.Ismail menyatakan, pada beberapa kesempatan Prabowo justru menunjukkan rasa puas dan percaya terhadap kinerja ST Burhanuddin karena Kejaksaan Agung dinilai berhasil membongkar kasus mega korupsi serta menyelematkan uang rakyat triliunan rupiah.Bahkan, Korps Ahdyaksa tersebut mendapat tugas khusus dari Presiden untuk membabat perizinan ilegal, korupsi sektor sumber daya alam dan Badan Usaha Milik Negara.“Kejagung jadi tumpuan harapan penegakan hukum, jadi lembaga yang paling dipercaya publik, sehingga saya rasa tak mungkin Presiden gegabah melawan arus dengan tiba-tiba mengganti Jaksa Agung,” yakin Ismail. Ismail menyarankan, sekarang ini yang dibutuhkan pemerintah dalam kerangka pemberantasan korupsi adalah soliditas dan sinergitas instansi penegak hukum.Oleh sebab itu, hal lain yang dapat membuat suasana tidak produktif apalagi sampai mengganggu proses penegakan hukum perlu dihindari.“Sebagian mungkin berspekulasi bahwa pemicunya dari persaingan internal (untuk jadi Jaksa Agung), namun yang patut diwaspadai adalah bila ternyata itu merupakan bentuk serangan balik koruptor atau oligarki,” duga dia.Ismail menyatakan, fenomena serangan balik koruptor atau pihak yang terganggu dengan kerja Kejagung sudah berulang kali hadir. Bentuk serangan tersebut mulai dari pemberitaan yang menyudutkan kejaksaan, pembunuhan karakter dan teror terhadap kepinsan adhyaksa, termasuk pelaporan dan adu domba antar penegak hukum.“Maka kita dukung gebrakan Kejagung selanjutnya, karena pesan Prabowo tegas tidak gentar dengan perlawanan koruptor,” Ismail memungkasi. Diberitakan sebelumnya, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) sudah membantah isu yang menyebut Jaksa Agung, ST Burhanuddin akan digantikan oleh pejabat yang lain. Hal itu sebagaimana informasi yang beredar di media sosial Tiktok dengan akun @buceh_2024.”Tidak benar itu,” tutur Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar saat konfirmasi, Senin (19/5/2025).Dalam unggahan tersebut, dikabarkan ST Burhanuddin telah berpamitan dengan internal Kejagung pada 17 Mei 2025. Harli pun menyatakan isu tersebut adalah berita bohong alias hoaks.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *