Home / Internasional / Israel Tutup Kedutaan Besar di Seluruh Dunia Usai Serang Iran, Bagaimana Nasib Warganya?

Israel Tutup Kedutaan Besar di Seluruh Dunia Usai Serang Iran, Bagaimana Nasib Warganya?

Tel Aviv – Kedutaan besar Israel di dunia ditutup.Setelah serangan besar-besaran terhadap Iran, Israel telah memutuskan untuk menutup kedutaan besarnya di seluruh dunia dan menyarankan warganya untuk tetap waspada dan menghindari memperlihatkan simbol-simbol Yahudi atau Israel di depan umum, menurut pernyataan yang diunggah di berbagai situs web kedutaan besar pada hari Jumat (13/6).”Mengingat perkembangan terkini, kantor perwakilan Israel di seluruh dunia akan ditutup, dan layanan konsuler tidak akan disediakan,” kata salah satu pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu (14/5/2025).Menurut pernyataan tersebut, Israel akan menangguhkan layanan konsuler dan menyarankan warganya untuk bekerja sama dengan otoritas keamanan setempat jika terjadi insiden yang bersifat permusuhan.Sejauh ini tidak ada jadwal yang diberikan mengenai berapa lama kedubes Israel akan tetap ditutup.Adapun warga negara Israel di luar negeri didesak untuk melengkapi formulir guna memberi tahu Kementerian Luar Negeri tentang keberadaan mereka untuk membantu mengoordinasikan pemulangan para prajurit cadangan dan mengatur penerbangan penyelamatan.Formulir serupa disediakan oleh kementerian setelah serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023 untuk mengoordinasikan pemulangan para prajurit cadangan, dan mengatur penerbangan penyelamatan jika diperlukan.Dalam aksi militer terbesarnya terhadap Iran hingga saat ini, gelombang serangan Israel menghantam sekitar 100 target, termasuk fasilitas nuklir dan pusat komando militer, dan menewaskan tokoh-tokoh senior, di antaranya kepala angkatan bersenjata, kepala Korps Garda Revolusi Islam, dan ilmuwan nuklir papan atas.Iran, yang bersumpah untuk menghancurkan Israel, mengatakan program nuklirnya adalah untuk tujuan sipil. Namun, negara itu memperkaya uranium hingga 60 persen — tingkat yang tidak memiliki tujuan sipil dan mendekati ambang batas 90% yang dibutuhkan untuk hulu ledak nuklir. Iran telah menghalangi inspektur internasional untuk memeriksa fasilitas nuklirnya.Iran menyebut gelombang serangan Israel pada hari Jumat (13/6) sebagai declaration of war (deklarasi perang), setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir papan atas.Laporan AFP yang dikutip Sabtu (14/6/2025) menyebut pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Israel bahwa mereka menghadapi nasib yang “pahit dan menyakitkan” atas serangan tersebut, sementara militer Iran mengatakan “tidak ada batasan” untuk tanggapannya.Lalu lintas udara dihentikan di pintu gerbang utama Teheran, Bandara Internasional Imam Khomeini, sementara Irak dan Yordania juga menutup wilayah udara mereka dan menangguhkan penerbangan.Maskapai penerbangan ke Negara Teluk juga membatalkan penerbangan ke dan dari Iran, serta Irak, Yordania, Lebanon, dan Suriah.Israel mengumumkan keadaan darurat dan menutup wilayah udaranya, dan beberapa jam kemudian, militer Yordania mengatakan pesawat dan sistem pertahanan udaranya mencegat “sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania.””Tidak ada batasan dalam menanggapi kejahatan ini,” kata angkatan bersenjata Iran, menuduh Israel melewati “semua garis merah.”Harga minyak melonjak sementara saham anjlok akibat serangan Israel, yang terjadi setelah Trump memperingatkan tentang “konflik besar” di kawasan tersebut.Trump juga mengatakan Amerika Serikat menarik staf di Timur Tengah, setelah Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di kawasan tersebut jika konflik pecah.Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dalam pesan yang direkam pada hari Jumat (13/6): “Kami tidak akan membiarkan mereka lolos dengan aman dari kejahatan besar yang telah mereka lakukan.” Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan Israel.Layanan paramedis Israel mengatakan 34 orang terluka dalam serangan di wilayah Tel Aviv, termasuk seorang wanita yang terluka parah setelah terjebak di bawah reruntuhan. Di Ramat Gan, sebelah timur Tel Aviv, seorang jurnalis Associated Press melihat mobil-mobil terbakar dan sedikitnya tiga rumah rusak, termasuk satu rumah yang bagian depannya hampir seluruhnya hancur.Sistem pertahanan udara berbasis darat AS di wilayah tersebut membantu menembak jatuh rudal Iran, kata seorang pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas tindakan tersebut.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *