Home / GLOBAL / Israel Peringati Hari Yerusalem dalam Bayang-Bayang Perang di Gaza

Israel Peringati Hari Yerusalem dalam Bayang-Bayang Perang di Gaza

YERUSALEM, Israel memperingati Hari Yerusalem pada Senin (26/5/2025), sebuah perayaan tahunan yang tahun ini digelar dalam suasana tegang akibat perang yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Hari Yerusalem, atau Yom Yerushalayim dalam bahasa Ibrani, memperingati pengambilalihan Yerusalem Timur oleh Israel dalam perang Arab-Israel tahun 1967. Israel menganggap peristiwa itu sebagai penyatuan kembali kota tersebut di bawah otoritasnya.

Setiap tahunnya, ribuan warga nasionalis Israel mayoritas dari kalangan Yahudi religius berkumpul dan berbaris melewati kawasan Kota Tua, termasuk area yang mayoritas dihuni oleh warga Palestina, dikutip dari AFP.

Baca juga: Argentina Berencana Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem, Dikecam Hamas

 

Mereka mengibarkan bendera Israel, menari, dan kerap terdengar meneriakkan slogan-slogan provokatif yang memicu ketegangan.

Rute pawai biasanya berakhir di Tembok Barat, situs paling suci bagi umat Yahudi di mana mereka diizinkan untuk berdoa. Situs ini merupakan sisa terakhir dari Bait Suci Kedua yang dihancurkan oleh kekaisaran Romawi pada tahun 70 Masehi.

Peringatan tahun ini dimulai pada Minggu malam, sesuai tradisi Yahudi yang memulai hari raya sejak malam sebelumnya. Massa berkumpul di alun-alun dekat Tembok Barat sambil mengibarkan bendera Israel berukuran besar.

Namun, kegiatan ini juga memicu kecaman. Banyak warga Palestina memandang pawai tersebut sebagai bentuk provokasi, apalagi ketika toko-toko milik warga Palestina di Kota Tua dipaksa tutup oleh otoritas setempat demi kelancaran acara.

Ini adalah kali kedua Hari Yerusalem digelar sejak meletusnya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober 2023. Konflik yang berlarut-larut itu telah memunculkan kembali seruan dari kalangan sayap kanan Israel untuk mencaplok wilayah Palestina secara resmi.

Sejarah mencatat, Hari Yerusalem kerap memicu ketegangan. Pada 2021, Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem saat pawai berlangsung, yang memicu perang selama 12 hari.

Tahun lalu, dua jurnalis salah satunya fotografer asal Palestina diserang oleh remaja peserta pawai.

Baca juga: Potret Mengerikan di Gaza: Bayi 6 Bulan Beratnya Hanya 2 Kg

Kerusuhan pun bukan hal yang asing dalam perayaan ini, khususnya di jalan-jalan Kota Tua yang menjadi titik konsentrasi massa. Beberapa peserta diketahui meneriakkan slogan-slogan rasis saat pawai berlangsung.

Menjelang peringatan tahun ini, Kepolisian Israel mengerahkan ribuan personel keamanan di berbagai titik kota.

“Kami mengerahkan ribuan petugas di seluruh Yerusalem untuk memastikan keamanan dan keselamatan masyarakat,” kata juru bicara polisi, Minggu (25/5/2025).

Dalam momen yang dianggap simbolis, Kabinet Israel dijadwalkan menggelar rapat di kawasan Silwan pada Senin.

Silwan merupakan lingkungan yang mayoritas penduduknya adalah warga Palestina dan juga menjadi lokasi situs arkeologi penting, yaitu Kota Daud, yang diyakini sebagai tempat berdirinya Yerusalem kuno pada masa Raja Daud.

Sejak penguasaan Israel atas Yerusalem Timur pada 1967, permukiman Yahudi terus meluas di wilayah tersebut. Komunitas internasional menganggap permukiman itu ilegal menurut hukum internasional dan secara rutin mengkritik langkah Israel tersebut.

Meski begitu, Israel tetap bersikukuh bahwa Yerusalem adalah ibu kota abadi dan tak terbagi. Pernyataan ini tidak diakui oleh sebagian besar negara di dunia.

Baca juga: Eropa Tingkatkan Tekanan ke Israel Terkait Serangan Intensif di Gaza

 

Namun, saat menjabat, Presiden AS Donald Trump memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan secara resmi mengakui kota itu sebagai ibu kota Israel.

Pada Minggu malam, peringatan di Tembok Barat turut dihadiri oleh Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, serta Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem yang sedang melakukan kunjungan.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *