Home / Internasional / Israel Klaim Sukses Hambat Ambisi Nuklir Iran Hingga Tiga Tahun, Ungkap 3 Tujuan Perangnya

Israel Klaim Sukses Hambat Ambisi Nuklir Iran Hingga Tiga Tahun, Ungkap 3 Tujuan Perangnya

Tel Aviv – Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menghambat kemampuan Iran untuk memperoleh senjata nuklir setidaknya hingga tiga tahun. Dia mengisyaratkan bahwa Israel bisa menjadikan perubahan rezim di Iran sebagai tujuan resmi perang.”Menurut penilaian yang kami dengar, kami sudah menunda setidaknya dua hingga tiga tahun kemungkinan mereka memiliki bom nuklir,” kata Saar kepada surat kabar Jerman Bild dalam wawancara yang diterbitkan dan disiarkan pada Sabtu (21/6/2025), seperti dilansir The Times of Israel.Saar menolak diplomasi dengan Iran dan mengatakan IDF akan terus menyerang negara tersebut.”Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk menghapus ancaman ini,” ujarnya.Dia juga menyebutkan bahwa Israel memiliki tiga tujuan perang di Iran: menargetkan program nuklirnya, produksi rudal, dan para pejabat tinggi.”Dewan Keamanan Nasional (Israel) belum menetapkan perubahan rezim sebagai tujuan dalam perang ini. Setidaknya belum,” sebut Saar.Dia menolak untuk mengatakan apakah Israel akan berusaha membunuh Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei, “Kami tidak pernah mengungkapkan terlebih dahulu apa yang akan kami lakukan.”Pada Kamis (19/6), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengancam Khamenei secara langsung, bahkan ketika Presiden Donald Trump dikabarkan telah memveto rencana Israel untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran itu dan mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) masih menahan diri soal langkah tersebut.Trump mengatakan bahwa serangan awal Israel terhadap Iran pada 13 Juni dilakukan setelah jendela waktu 60 hari yang dia berikan kepada Iran untuk mencapai kesepakatan nuklir.Kepada Bild, Saar menuturkan, “Saya tidak benar-benar percaya pada diplomasi dengan Iran. Semua upaya diplomasi telah gagal.””Orang-orang Iran biasanya menggunakan pembicaraan untuk menipu, mengulur-ulur waktu, dan membuat lebih banyak kemajuan pada program nuklir mereka,” kata Saar.”Saya tidak percaya mereka akan mengubah perilaku mereka,” tambahnya, sambil menegaskan kembali posisi Israel bahwa Iran harus sepenuhnya menghentikan pengayaan uranium — hambatan utama dalam pembicaraan nuklir Iran-AS yang saat ini terhenti menyusul serangan Israel.Iran hingga saat ini bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan damai.”Diplomasi bukanlah cara ajaib untuk membenarkan posisi suatu negara,” beber Saar. “Saya belum melihat ada tawaran konkret dari pihak Iran yang menunjukkan bahwa mereka telah berubah pikiran. Saat ini, mereka bahkan tidak bekerja sama dengan IAEA.”Saar mengatakan bahwa negara-negara Eropa memiliki peran yang sangat penting untuk dimainkan dalam melindungi warga Yahudi dan warga Israel di benua itu dari upaya Iran untuk menyerang mereka.”Mungkin sekarang lebih dari sebelumnya,” sebut Saar, memuji Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang mengatakan dalam KTT G7 di Kanada pada Selasa (17/6) bahwa “Israel sedang melakukan pekerjaan kotor… untuk kita semua.””Saya pikir dia telah menunjukkan kepemimpinan dengan analisis yang tulus terhadap situasi dan bahaya yang ditimbulkan Iran terhadap dunia dan komunitas internasional,” kata Saar mengenai Merz.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *