Home / Internasional / Israel Bantah Menculik Greta Thunberg: Kami Mendeportasi Sesuai Hukum yang Berlaku

Israel Bantah Menculik Greta Thunberg: Kami Mendeportasi Sesuai Hukum yang Berlaku

Tel Aviv – Pemerintah Israel membantah tudingan bahwa mereka telah menculik aktivis iklim Greta Thunberg bersama sejumlah aktivis lainnya saat mereka berlayar menuju Gaza. Melalui pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa mereka tidak melakukan penculikan, melainkan menjalankan proses deportasi sesuai hukum yang berlaku.“Greta Thunberg baru saja meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Swedia (melalui Prancis),” tulis kementerian tersebut dalam unggahan di platform X, Selasa (11/6/2025).Mereka juga menyertakan foto Thunberg yang duduk di dalam pesawat, sebagai bentuk konfirmasi bahwa sang aktivis telah dipulangkan.Israel menyebut bahwa kapal yang digunakan Thunberg dan rombongan, yakni The Madleen, adalah bagian dari “kapal pesiar swafoto” yang mencoba menerobos blokade maritim di sekitar Gaza. Kapal tersebut dicegat pada Senin pagi ketika para aktivis berupaya mengirim bantuan “simbolis” ke wilayah yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan akut akibat blokade berkepanjangan.Kementerian luar negeri Israel menyatakan bahwa para penumpang dibawa ke pelabuhan Ashdod pada Senin malam, kemudian dipindahkan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Bagi mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi, proses hukum tetap diberlakukan.“Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan, sesuai dengan hukum Israel, untuk mengesahkan deportasi mereka,” demikian pernyataan resmi tersebut. Di sisi lain, Freedom Flotilla Coalition (FFC) — kelompok yang mengoperasikan kapal The Madleen — menuntut pembebasan segera seluruh aktivis yang masih ditahan. Menurut mereka, tindakan Israel terhadap rombongan merupakan pelanggaran terhadap hak-hak dasar kemanusiaan dan prinsip kebebasan bergerak, terlebih mengingat misi mereka bersifat damai dan bertujuan menyoroti situasi di Gaza.Insiden ini menarik perhatian internasional, terutama karena keterlibatan figur publik seperti Greta Thunberg. Meski telah meninggalkan Israel, Thunberg menyatakan kekhawatiran terhadap rekan-rekannya yang belum dibebaskan dan menekankan bahwa fokus utama tetap harus diarahkan pada penderitaan warga Gaza yang terjebak dalam blokade dan kekurangan akses bantuan.Israel sendiri bersikukuh bahwa blokade tersebut sah secara hukum internasional dan diperlukan untuk alasan keamanan nasional. Namun, kelompok-kelompok aktivis global menyebut tindakan itu telah memperburuk kondisi kemanusiaan dan menghambat masuknya bantuan vital ke wilayah tersebut.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *