Home / Energi / Ini Alasan Raksasa Minyak Global Kembali Investasi di Indonesia

Ini Alasan Raksasa Minyak Global Kembali Investasi di Indonesia

Penasehat Senior untuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Abdul Manaf mengungkapkan sejumlah alasan para raksasa migas global seperti Chevron, Shell, hingga TotalEnergies tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, potensi migas di Indonesia masih cukup cerah.“Mereka kan kelasnya super major company. Mereka tentunya ingin mendapatkan giant discovery, karena beradu portofolio,” kata Nanang saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025, Kamis (22/5).Nanang mengatakan wilayah Indonesia yang berpotensi mengandung giant discovery atau temuan jumbo berlokasi di Indonesia Timur. Namun, dia menyebut wilayah ini memiliki risiko yang besar.“Karena memang belum ada data yang seintensif di Indonesia Barat, jadi peluang untuk mendapatkan hal-hal besar itu biasanya ada di daerah terluar,” ujarnya.Dia menyampaikan perusahaan-perusahaan ini mulai mengungkapkan ketertarikan kepada migas Indonesia baru-baru ini pada 2025.Nanang yakin, perusahaan-perusahaan migas raksasa ini berpotensi mengikuti lelang wilayah kerja (WK) migas tahun ini. Dia merincikan, ketertarikan Shell hingga Chevron baru mencapai tahap penyampaian keinginan untuk berinvestasi. Nanang mengatakan mereka belum menentukan blok mana yang ingin dipelajari lebih lanjut.“Mereka belum menunjuk blok, hanya baru menunjukkan keinginan untuk kembali ke Indonesia untuk mencari opportunity,” ucapnya.Mereka juga menjalin komunikasi dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dia menyebut ketiga perusahaan migas global ini memiliki sejumlah proyek di berbagai negara, mulai dari Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, hingga Amerika Utara.“Jadi istilahnya kalau cari prospek kecil nanti kalah dengan portofolio yang mereka miliki di negara lain. Makanya sekarang mereka mencari lokasi yang berpotensi memiliki giant discovery,” kata Nanang.Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia berhasil menemukan giant discovery seperti Geng North di Selat Makassar dan temuan di South Andaman. Keduanya merupakan temuan gas jumbo.Sebelumnya, SKK Migas mengatakan perusahaan migas global, Chevron sedang membidik blok migas baru. SKK Migas juga menawarkan Chevron sejumlah wilayah kerja untuk dikelola.“Kami akan menawarkan potensi migas seperti di daerah Bali serta wilayah Timur yang potensi migasnya cukup besar dan memerlukan investasi yang cukup besar,” kata Kepala SKK Migas Djoko Siswanto saat ditemui di sela-sela acara IPA Convex 2025, ICE BSD, Banten, Selasa (20/5). Djoko menyebut potensi gas di wilayah Timur Indonesia memiliki cadangan kurang lebih 15 triliun kaki kubik (TCF). Dia menyebut penawaran wilayah ini berdasarkan permintaan Chevron yang menginginkan potensi migas berukuran besar, dengan investasi besar sehingga memperoleh hasil yang besar. “Chevron saat ini sedang mencari blok migas, mengevaluasi, melihat mana yang bisa kami berikan potensi yang cukup besar karena ini kan high risk kan,” ujarnya.Meski sudah melihat blok migas tanah air, lanjutnya, Chevron belum mencapai tahap untuk mengambil data dari pemerintah. Dia menyebut minat Chevron di industri hulu migas RI baru di tahap diskusi awal.“Nanti pastinya akan dipelajari lebih lanjut, tapi fokus untuk eksplorasi,” ucapnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *