Home / NEWS / Ini 2 Kandidat Rute MRT ke Tangerang Raya, Mana yang Paling Efektif?

Ini 2 Kandidat Rute MRT ke Tangerang Raya, Mana yang Paling Efektif?

JAKARTA,  Proyek perluasan Moda Raya Terpadu (MRT) dari Jakarta ke Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) terus menunjukkan perkembangan.

Dua rute dinilai paling potensial untuk menjadi jalur penghubung baru, yakni Pondok Aren–Serpong dan Ciputat–Pondok Cabe.

Keduanya dirancang terhubung dengan Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebagai simpul utama.

Opsi potensial dua rute ini muncul setelah proyek perpanjangan MRT ke wilayah Tangerang dan Tangsel melewati tahap uji kelayakan dan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan dari pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: Perluasan MRT ke Tangerang dan Tangsel: Pemprov DKI Siap Beri Modal Awal

FGD tersebut melibatkan instansi strategis seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bappenas, Kementerian Perhubungan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), serta pemerintah daerah dari DKI Jakarta, Banten, dan Kabupaten Tangerang. PT MRT Jakarta (Perseroda) juga turut berperan dalam diskusi tersebut.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siap memberikan modal awal untuk pembangunan jalur perpanjangan MRT ke Tangerang dan Tangsel, selama skema pembiayaannya sesuai perhitungan bisnis yang adil.

“Saya menyampaikan ke Pemerintah Banten, kalau perlu modal dasarnya, modal awalnya dari Pemerintah Provinsi DKI. Ya nanti tergantung hitungan bisnis ke bisnisnya,” ujar Pramono di Jakarta, Minggu (26/5/2025), dikutip dari Antara.

Pramono juga menyampaikan visinya agar MRT Jakarta dapat diperluas tidak hanya ke Tangerang Raya, tetapi juga hingga Tanjung Priok dan Ancol, sebagai bagian dari upaya besar mengurai kemacetan di Ibu Kota.

Baca juga: Visi Perluasan MRT hingga Tanjung Priok dan Ancol, Pramono: Guna Kurangi Kemacetan

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tuhiyat, menegaskan dukungan penuh pihaknya terhadap kelanjutan pembangunan MRT lintas kota tersebut.

Menurutnya, keberadaan jalur baru akan meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan wilayah penyangga secara signifikan.

“Dengan adanya perpanjangan jalur, maka interkoneksi dari Jakarta ke kota penyangga pun akan semakin baik,” ungkapnya.

Namun, Tuhiyat juga menggarisbawahi tantangan utama yang masih harus diatasi, yakni pendanaan.

Baca juga: Kartu Jakmob untuk Naik Transjakarta, MRT, KRL Gratis Resmi Diluncurkan

Sebab, tidak semua daerah memiliki kapasitas fiskal seperti DKI Jakarta, sehingga kerja sama lintas wilayah akan menjadi kunci sukses proyek ini.

“Masalah utamanya adalah dari sisi pendanaan. Tidak semua daerah memiliki kemampuan seperti DKI,” jelas Tuhiyat.

Pengembangan MRT ke Tangerang dan Tangsel melalui dua rute potensial ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun sistem transportasi massal yang terintegrasi di wilayah Jabodetabek.

Jika berhasil, proyek ini akan memperkuat jaringan mobilitas perkotaan yang lebih efisien, khususnya mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi guna mengatasi kemacetan di wilayah DKI Jakarta yang selama ini belum efektif teratasi.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *