Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan saham Selasa, 27 Mei 2025. Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi jual saham oleh investor asing.Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, (28/5/2025), IHSG ditutup naik 0,15% ke posisi 7.198,96. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.212,56 dan level terendah 7.162,96. Total volume perdagangan 26,72 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,31 triliun. Total frekuensi perdagangan 1,27 juta kali transaksi. Adapun dengan kenaikan IHSG tersebut, kapitalisasi pasar saham BEI naik menjadi Rp 12.484 triliun.Pada perdagangan Selasa pekan ini, ada sebanyak 311 saham memerah. Akan tetapi, 310 saham menguat sehingga tahan koreksi IHSG dan 185 saham stagnan.Di tengah aksi jual saham oleh investor asing, berikut 10 saham yang dilepas investor asing berdasarkan data Stockbit:1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)Investor asing lepas saham BBCA senilai Rp 212,12 miliar2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)Investor asing lepas saham BMRI senilai Rp 135,11 miliar3.PT Barito Pacific Tbk (BRPT)Investor asing lepas saham BRPT senilai Rp 73,13 miliar4.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)Investor asing lepas saham AMMN senilai Rp 65,64 miliar5.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)Investor asing lepas saham BRMS senilai Rp 61,61 miliar6.PT Astra International Tbk (ASII)Investor asing lepas saham ASII senilai Rp 60,85 miliar7.PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)Investor asing lepas saham PGEO senilai Rp 57,95 miliar8.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)Investor asing lepas saham SMGR senilai Rp 36,48 miliar9.PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)Investor asing lepas saham CUAN senilai Rp 36,11 miliar10.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)Investor asing lepas saham ACES Rp 29,89 miliar Sebelumnya, pergerakan IHSG dinilai masih dipengaruhi sentimen global seiring penundaan tarif 50% ke Uni Eropa oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.”Pelaku pasar masih mencerna penundaan kenaikan tarif sebesar 50 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas barang impor dari Uni Eropa (UE),” demikian dari kajian Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia, seperti dikutip dari Antara.Presiden AS Trump memperpanjang batas waktu kenaikan tarif perdagangan sebesar 50 persen atas barang impor asal UE menjadi tanggal 9 Juli 2025 dari sebelumnya tanggal 1 Juni 2025, setelah Presiden Komisi Eropa (European Commission) Ursula von der Leyen mengatakan UE membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan.Langkah kebijakan Presiden Trump yang tidak menentu ini telah memperbesar ketidakpastian di pasar. Pola tingkah-laku Presiden Trump, melontarkan ancaman kenaikan tarif dan kemudian menarik kembali ancaman itu, yang merupakan pengingat yang jelas tentang proses pengambilan kebijakan yang tidak stabil.Perang tarif kembali menjadi faktor utama penggerak pasar saham global minggu ini setelah kekhawatiran mengenai pemotongan pajak yang diusulkan Presiden Trump serta dampaknya terhadap defisit fiskal AS, mengguncang pasar hampir sepanjang pekan lalu.Dari sisi ekonomi makro, investor bersiap menyambut rilis data Core Personal Consumption Expenditures (Core PCE) Price Index, indikator yang digunakan bank sentral AS (Federal Reserve) untuk mengukur inflasi, pada hari Jumat dengan ekspektasi Core PCE Price Index naik 0,1 persen pada April 2025.
Ini 10 Saham yang Dilepas Investor Asing saat IHSG Naik Terbatas

Tag:Breaking News