Jakarta – Belum lama ini, gelombang protes kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat atau Presiden AS Donald Trump membara di Los Angeles. Seperti apakah kronologinya dan bagaimana bisa terjadi?Sebelum aksi terjadi, Trump menandatangani proklamasi yang melarang perjalanan ke Amerika Serikat (AS) bagi individu dari belasan negara dengan alasan masalah keamanan nasional.Proklamasi tersebut, sepenuhnya membatasi masuknya warga negara dari 12 negara. Mengutip The Hill, Kamis 5 Juni 2025, 12 negara tersebut di antaranya Afghanistan, Burma, dan Chad.Namun rupanya, ini bukan kali pertama Trump mengeluarkan kebijakan imigrasi pelarangan masuknya sejumlah warga negara lain.BBC melaporkan, pada Januari 2017 di masa jabatan pertama Donald Trump, keluar proklamasi larangan perjalanan dari negara dengan mayoritas Muslim di antaranya Irak, Suriah, Iran, dan Sudan.Aksi disertai bentrokan pun terjadi di Los Angeles sejak Jumat malam 6 Juni 2025 menyusul operasi besar-besaran Imigrasi dan Bea Cukai (US Immigration and Customs Enforcement/ICE).Dalam operasi ICE tersebut, lebih dari 100 orang ditangkap atas dugaan pelanggaran imigrasi, yang memicu kemarahan publik. Trump pun pada Sabtu 7 Juni 2025 mengerahkan 2.000 tentara Garda Nasional ke Los Angeles.Ratusan demonstran memenuhi Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Senin 9 Juni 2025, setelah larangan perjalanan baru Trump terhadap 12 negara mulai berlaku. Ketegangan meningkat di kota tersebut, dengan aksi unjuk rasa berlangsung di berbagai titik.Lantas, seperti apakah kebijakan proklamasi imigrasi terkini yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump? Bagaimana aksi unjuk rasa yang terjadi di Los Angeles dan upaya Trump meredakannya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Kebijakan Imigrasi Trump di AS hingga Upaya Atasi Kebijakan Protes

Tag:Breaking News