JAKARTA, Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu membeberkan sembilan sektor prioritas untuk menarik investasi asing ke Indonesia.
Sektor tersebut mencakup energi baru terbarukan, hilirisasi industri, ketahanan pangan, semikonduktor, ekonomi digital, dan pusat data. Selain itu, ada sektor manufaktur berorientasi ekspor, kesehatan, pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pendidikan dan vokasi.
“Kebijakan investasi Indonesia memprioritaskan sektor strategis yang sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) dan berpotensi besar memacu pertumbuhan ekonomi,” kata Todotua dalam Global Business Summit di Kantor Kementerian Investasi, Jakarta, Minggu (25/5/2025).
Baca juga: PM China Bawa Investasi 10 Miliar Dollar AS ke Indonesia
Ia menjelaskan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam lima tahun mendatang.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dan memperkuat capaian SDGs.
Todotua menyebut, investasi berkelanjutan menjadi kunci untuk mendorong produktivitas ekonomi nasional.
Target investasi langsung mencapai 815 miliar dollar AS selama 2025–2029, atau setara 15,7 persen dari pertumbuhan ekonomi terkini.
“Prioritas kita mencakup hilirisasi sumber daya alam berkelanjutan, energi baru dan terbarukan, pertanian, pangan, farmasi, alat kesehatan, pendidikan tinggi, dan vokasi,” ujar Todotua.
Baca juga: Danantara Indonesia Perkuat Kerja Sama Investasi dengan China
Todotua menegaskan, Indonesia terus memperbaiki iklim investasi.
Koordinasi antarlembaga juga diperkuat demi mempermudah proses perizinan.
Menurutnya, pemerintah berupaya meningkatkan kepastian hukum melalui prosedur investasi yang lebih positif dan efektif. Standar pelayanan antar kementerian disusun berdasarkan kesepakatan bersama.