Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengatakan komitmen investasi susu segar dinilai masih terjaga kuat. Namun, impor sapi perah saat ini masih terkendala kesiapan lahan dan mitra peternak lokal.Untuk diketahui, setidaknya 134 perusahaan telah menyampaikan komitmen untuk mengimpor sapi perah pada tahun lalu. Namun importasi sapi perah secara tahun berjalan baru dilakukan oleh 11 entitas.”Masalah realisasi impor sapi perah bukan pada kemauan investor, tapi kesiapan lahan dan peternak mitra di dalam negeri. Pengusaha mau sapi yang datang dekat dengan pasar, sedangkan penyiapan lahan luas di Pulau Jawa dan sekitarnya tidak mudah,” kata Sudaryono di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jumat (13/6).Kementan mendata volume impor sapi perah untuk mendukung makan bergizi gratis (MBG), baru mencapai sekitar 9.700 ekor sampai hari ini, Jumat (13/6). Dengan kata lain, importasi sapi perah selama lima bulan terakhir tidak mencapai 5% dari target 200.000 ekor sepanjang tahun ini.Karena itu, Sudaryono berkomitmen untuk mendorong investor untuk merealisasikan impor sapi perah dalam waktu dekat. Menurutnya, pemerintah optimistis dapat menambah populasi sapi perah lokal setidaknya 150.000 ekor pada tahun ini.Seperti diketahui, pemerintah menargetkan penambahan populasi sapi perah lokal sebesar 1,3 juta ekor hingga 2029. Sudaryono mengingatkan impor sapi perah tidak akan dilakukan dalam jumlah banyak.Sudaryono berpendapat investor mendatangkan sapi perah dalam jumlah minimum pada tahun pertama. Sebab, pengusaha akan memastikan komitmen pemerintah terkait penyerapan susu segar dalam program MBG.Pada saat yang sama, Sudaryono mengingatkan para investor bahwa kemudahan impor sapi perah ke dalam negeri tidak akan permanen. Insentif tersebut akan dihentikan saat target penambahan populasi sapi perah terpenuhi, yakni 1,3 juta ton.”Akses impor sapi perah bukan dihalangi nantinya, namun prosesnya tidak akan semudah saat ini,” katanya.Ketua Kelompok Fungsi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Peternakan Kementan, Maria Nunik Sumartini, mengatakan rendahnya volume impor sapi perah disebabkan oleh pelemahan ekonomi. Kondisi saat ini dinilai membuat kemampuan finansial investor dalam mengimpor sapi perah terbatas.Dia mengatakan pemerintah tidak akan mengubah target volume impor sapi perah sejumlah 200.000 ekor pada tahun ini. Namun, dia mengakui belum memiliki strategi baru untuk mendorong sektor swasta menggenjot volume impor sapi perah.Maria mengingatkan bahwa pemenuhan penambahan populasi sapi perah sangat bergantung pada kemampuan pihak swasta. Sebab, program tersebut tidak menggunakan anggaran sama sekali.”Kami sudah senang dengan mereka menyampaikan komitmen impor sapi perah secara mandiri,” ujarnya.
Impor Sapi Perah Terhambat Penyediaan Lahan di Jawa

Tag:Breaking News