Home / TREN / Ilmuwan Ungkap Makan Camilan Manis Justru Bisa Bantu Program Diet, Kok Bisa?

Ilmuwan Ungkap Makan Camilan Manis Justru Bisa Bantu Program Diet, Kok Bisa?

 Rasa ingin mengonsumsi makanan tertentu sering kali menjadi tantangan yang tak henti-hentinya bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan.

Godaan dari makanan manis, camilan, serta makanan yang memberikan rasa nyaman, dapat membuat pelaku diet merasa seperti sedang berjuang keras melawan keinginan yang sulit dikendalikan.

Namun kabar baiknya, penelitian terbaru menemukan bahwa seseorang yang sedang menjalani diet dan tetap memasukkan makanan kesukaan mereka ke dalam pola makan seimbang, seperti dessert, justru mengalami penurunan berat badan yang lebih banyak selama program diet 12 bulan.

Selain itu, keinginan mengidam untuk menyandap makanan manis juga menjadi tetap rendah selepas mereka selesai berdiet.

Hal ini diungkapkan dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Physiology and Behaviour yang diterbitkan pada 16 Januari 2025.

Penelitian yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana Nouf W. Alfouzan dan profesor nutrisi Manabu T. Nakamura ini melibatkan peserta dalam 22 sesi gizi daring.

Baca juga: Apa Itu Diet Tanpa Gula? Ini Tips untuk Memulainya

Dalam studi sebelumnya, para peneliti menyoroti banyak pelaku diet melaporkan bahwa keinginan makan mereka berkurang saat mencoba menurunkan berat badan.

Akan tetapi, tidak jelas apakah perubahan ini bertahan saat mereka mencapai tujuan penurunan berat badan atau saat berhenti berdiet.

Dengan kata lain, para peneliti ingin mengetahui apakah keinginan makan yang berkurang tersebut berkorelasi dengan penurunan berat badan yang lebih besar.

“Jika Anda makan dan ngemil secara acak, akan sangat sulit untuk mengontrolnya,” kata Nakamura, dikutip dari Scitech Daily, Jumat (23/5/2025).

“Beberapa program diet mengecualikan makanan tertentu. Rencana kami menggunakan ‘strategi inklusi’, di mana orang memasukkan porsi kecil makanan yang diidam-idamkan ke dalam makanan yang seimbang,” tambahnya.

Adapun penelitian terbaru ini melibatkan 30 peserta obesitas yang berusia 18-75 tahun yang telah memulai program penurunan berat badan.

Sebanyak 24 peserta yang tetap bertahan di akhir tahun pertama melaporkan kehilangan rata-rata 7,9 persen dari berat badan awal mereka. Dari jumlah ini, 20 orang menyelesaikan program pemeliharaan selama setahun.

Namun, karena beberapa orang mendapatkan kembali sebagian dari berat badan mereka yang hilang, penurunan berat badan rata-rata mereka adalah 6,7 persen.

Kemudian, mereka yang kehilangan lebih dari 5 persen pada akhir penelitian mengalami penurunan yang konsisten dalam frekuensi dan intensitas mengidam mereka, sementara mereka yang kehilangan kurang dari itu tidak.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *