BANYUMAS, Para pengemudi ojek online (ojol) dan taksi online di Banyumas Raya melakukan off bid serentak pada Selasa (20/5/2025).
Sebagian di antara mereka mengaku ikut off bid serentak karena khawatir akan menjadi sasaran “tembak” rekan-rekan seprofesinya apabila tetap online.
Salah satu pengemudi ojol, Sofyan, mengatakan ikut off bid sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan-rekannya yang demonstrasi.
“Saya tetap mengikuti imbauan off bid sebagai bentuk solidaritas. Kalau tetap on khawatir ditembaki,” kata Sofyan kepada wartawan, Selasa.
Baca juga: Hasil Forensik DNA Pelaku di Jasad Jurnalis Juwita, Korban Pembunuhan Oknum TNI AL
Sofyan menjelaskan, ditembaki berarti dikerjai oleh rekan sesama pengemudi dengan order fiktif atau order dengan jarak yang jauh serta lainnya.
Hal serupa diungkapkan pengemudi ojol lainnya, Endro.
Namun, hari ini Endro tetap on bid karena kebetulan sedang berada di Banjarnegara.
“Saya tetap on bid karena lagi di Banjarnegara, biasanya setiap hari standby di Purwokerto. Kalau tetap on bid risikonya ditembaki,” ujar Endro.
Endro menceritakan, rekannya yang di Purwokerto juga ada yang menjadi sasaran tembak.
“Tadi ada teman di Purwokerto mendapat order air mineral cuma satu gelas, diantar ke Alun-alun Purwokerto (lokasi demonstrasi pengemudi ojol),” ungkap Endro.
Diberitakan sebelumnya, ratusan pengemudi ojol dan taksi online dari wilayah Banyumas Raya menggelar aksi demonstrasi disertai off bid massal pada Selasa (20/5/2025).
Dalam aksi ini, mereka mematikan aplikasi sejak pagi hingga sore hari sebagai bentuk protes terhadap kebijakan aplikator yang dinilai merugikan mitra.
Aksi dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dengan konvoi kendaraan dari Jalan S Parman, Purwokerto, menuju Alun-alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.