Home / Bursa / IHSG Sesi I Turun 0,72%, Saham Emiten Tambang ANTM, AMMN, MDKA Berguguran

IHSG Sesi I Turun 0,72%, Saham Emiten Tambang ANTM, AMMN, MDKA Berguguran

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG turun 0,72% atau 50,39 poin ke level 6.918 pada penutupan perdagangan saham sesi pertama hari ini, Jumat (20/6). Saham-saham emiten tambang terpantau rontok di tengah penurunan IHSG.Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, nilai transaksi saham siang ini sebesar Rp 7,07 triliun dengan volume 13,88 miliar saham dan frekuensi sebanyak 680,01 ribu kali. Sebanyak 177 saham menguat, 395 saham terkoreksi, dan 224 saham tidak bergerak. Adapun kapitalisasi pasar IHSG sesi pertama sebesar Rp 12.139 triliun.Dari sebelas sektor yang ada di BEI, seluruh sektor terpantau anjlok. Sektor yang mencatat penurunan terbesar, yakni transportasi tergelincir 3,10%. Saham di sektor tersebut yang berada di zona merah, di antaranya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang turun 5,63% ke Rp 67 per saham. Bursa saham Asia didominasi naik. Indeks Hang Seng dan Shanghai Composite naik masing-masing 1,2% dan 0,15%. Sebaliknya Nikkei dan  0,04% dan Straits Times turun masing-masing 0,04% dan 0,01%. Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, para pelaku pasar global mencermati rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang tengah mempertimbangkan aksi militer terhadap Iran menjelang akhir pekan ini. Keputusan terkait hal ini diperkirakan akan diambil dalam dua pekan mendatang, menambah ketidakpastian di pasar keuangan global.Sementara itu, dari Asia Timur, bank sentral Tiongkok mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun di level 3,0% dan lima tahun di 3,5%. Langkah ini diambil di tengah rilis data ekonomi yang bervariasi, menunjukkan upaya Negeri Tirai Bambu untuk tetap berada di jalur pertumbuhan meski harus menghadapi tekanan eksternal seperti tarif baru dari AS.Pasar juga menantikan sinyal dari pertemuan Politbiro, yang diperkirakan akan membahas langkah dukungan lanjutan bagi perekonomian. Harapan stimulus baru turut meningkat, seiring dengan kemungkinan badan legislatif tertinggi Tiongkok merekomendasikan kebijakan tambahan pada awal Juli. Hal ini muncul setelah pertemuan Forum Lujiazui sebelumnya dinilai belum memberikan sinyal konkret terkait arah kebijakan.Dari dalam negeri, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru masih tertahan di zona merah, seiring pasar mencermati perkembangan global dan menanti kepastian arah kebijakan ekonomi domestik.“Kekhawatiran atas potensi keterlibatan Amerika Serikat (AS) membuat pasar memiliki alasan melakukan aksi sell off, ini merupakan respons pasar terhadap berita perubahan kondisi pasar atau ketidakpastian ekonomi,” tulis riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Jumat (20/6). 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *