Home / Saham / IHSG Melambung 0,74% pada 9-13 Juni 2025, Investor Asing Beli Saham Rp 1,3 Triliun

IHSG Melambung 0,74% pada 9-13 Juni 2025, Investor Asing Beli Saham Rp 1,3 Triliun

Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 9-13 Juni 2025. Kenaikan IHSG didorong dari data ekonomi China dan Amerika Serikat hingga menguatnya dolar Amerika Serikat (AS).Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/6/2025), IHSG melonjak 0,74% dan ditutup ke posisi 7.166,06. Pekan lalu, IHSG melemah 0,87% ke posisi 7.113,42.Kapitalisasi pasar BEI juga menguat 0,92% menjadi Rp 12.495 triliun dari pekan lalu Rp 12.381 triliun.Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, ada sejumlah faktor yang mendorong kenaikan IHSG pekan ini. Pertama, rilis data China dan Amerika Serikat yang masing-masing cenderung melandai. Kedua, meningkatnya kembali tensi geopolitik di Timur Tengah.“Ketiga, terjadinya kesepakatan dagang antara AS dan China meski masih menunggu persetujuan akhir pada kedua belah pihak,” kata Herditya saat dihubungi .Keempat, Herditya menuturkan, menguatnya dolar AS terhadap rupiah di tengah kesepakatan perang dagang dan ada harapan akan ada cut rate.Sementara itu, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa pekan ini. Rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 15,52% menjadi 28,05 miliar saham dari 24,28 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi transaksi harian melambung 3,98% menjadi 1,42 juta kali transaksi dari 1,36 juta kali transaksi pada pekan lalu.Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan merosot 5,21% menjadi Rp 16,24 triliun dari Rp 17,14 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan aksi beli Rp 1,3 triliun selama sepekan. Kondisi ini berbeda dari pekan lalu terjadi aksi jual sebesar Rp 4,7 triliun. BEI juga menyampaikan pencatatan sejumlah obligasi emiten pada pekan ini antara lain obligasi PT MNC Kapital Indonesia Tbk dan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.Pada Kamis, 12 Juni 2025,  Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2025 oleh PT MNC Kapital Indonesia Tbk mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp55 miliar.Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi Berkelanjutan V MNC Kapital Indonesia Tahap II Tahun 2025 adalah idBBB+ (Triple B plus) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Kemudian, pada Jumat, 13 Juni 2025, Indah Kiat Pulp & Paper menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV dan Obligasi USD Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2025 di BEI.Total nilai nominal Obligasi Berkelanjutan V Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV tersebut dicatatkan sebesar Rp 1,23 triliun, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV dicatatkan dengan nilai nominal sukuk dicatatkan sebesar Rp 1,2 triliun, sedangkan Obligasi USD Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2025 oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dicatatkan dengan nilai nominal sebesar USD4.166.500.Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi Berkelanjutan V Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2025 dan Obligasi USD Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap III Tahun 2025 adalah idA+ (Single A Plus), sedangkan untuk Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2025 adalah idA+(sy) (single A plus syariah) dan dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk.Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 50 emisi dari 32 emiten senilai Rp68,59 triliun.Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 611 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp489,35 triliun dan USD107,9163 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten.Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 190 seri dengan nilai nominal Rp6.345,92 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 7 emisi EBA dengan nilai Rp2,22 triliun.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *