Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi, dibuka menguat 23,85 poin atau 0,33 persen ke posisi 7.166,31.Dikutip dari ANTARA, kamis (22/5/2025), sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,53 poin atau 0,43 persen ke posisi 815,69.Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Kamis, (22/5/2025). IHSG akan merosot jika gagal break resistance di 7.170.“IHSG hari ini berpotensi koreksi jika gagal break resistance di 7.170,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.040-7.070 dan level resistance IHSG di 7.170-7.230 pada Kamis pekan ini.Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar menuturkan, tren indeks saham masih kuat tetapi momentum lemah. IHSG saat ini berada dalam tren naik moderat dengan konsilidasi di sekitar garis tren 7.155.“Pergerakan harga berlangsung dalam volatilitas yang relatif rendah (standar deviasi 1.51), dengan area support di 7.094 dan 7.048, serta resistance di 7.182 dan 7,223,” ujar Tasrul. Selain itu, Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga menilai pasar merespons positif keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga.BI menurunkan suku bunga acuannya, BI Rate beserta suku bunga fasilitas simpanan (deposit facility) dan fasilitas pinjaman (lending facility), masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%, 4,75%, dan 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur tanggal 20-21 Mei 2025.Keputusan ini mengikuti langkah serupa yang diambil pada Januari lalu. Sejak 2017, BI umumnya menghindari pelonggaran kebijakan moneter pada kuartal kedua, kecuali saat pandemi 2020, karena tekanan musiman terhadap rupiah akibat repatriasi dividen. “Pemangkasan suku bunga terbaru ini menandakan BI memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung, termasuk ketegangan perdagangan yang berdampak pada prospek ekonomi Indonesia,” kata Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto.Ia mengatakan, kinerja IHSG masih akan positif dalam jangka pendek. Namun, ia mengimbau berhati-hati untuk prospek jangka panjang mengingat lemahnya fundamental ekonomi.“Kami mempertahankan target IHSG akhir tahun di 6.900, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 4,75%, turun dari 5,03% pada 2024,” kata dia.
IHSG Hari Ini 22 Mei 2025 Dibuka ke Zona Hijau, Saham-Saham Ini Berpotensi Cuan

Tag:Breaking News