Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan Senin, (16/6/2025). IHSG melemah di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup merosot 0,68% ke posisi 7.117,59. Indeks LQ45 susut 0,85% ke posisi 794,99. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.211,54 dan level terendah 7.117,59. Sebanyak 388 saham memerah sehingga bebani IHSG. 232 saham menguat dan 186 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan 1.494.714 kali dengan volume perdagangan 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 15 triliun. Posisi dolar Amerika Serika terhadap rupiah di kisaran 16.252.Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham energi naik 0,73%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham infrastruktur menanjak 0,55% dan sektor saham kesehatan mendaki 0,25%.Lalu sektor saham basic turun 1,37%, sektor saham industri melemah 0,53%, sektor saham consumer nonsiklikal terpangkas 0,88%. Sektor saham consumer siklikal merosot 1,57%, sektor saham keuangan terpangkas 0,63%, sektor saham properti susut 0,06%, sektor saham teknologi melemah 0,57%, dan sektor saham transportasi terperosok 0,90%.Pada awal pekan ini, saham AKRA berbalik arah memerah dan ditutup turun 2,66% ke posisi Rp 1.280 per saham. Harga saham AKRA dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 1.345 per saham. Saham AKRA berada di level tertinggi Rp 1.370 dan level terendah Rp 1.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 9.761 kali dengan volume perdagangan 379.283 saham. Nilai transaksi Rp 50,3 miliar.Harga saham MEDC ditutup naik 1,79% ke posisi Rp 1.425 per saahm. Harga saham MEDC dibuka melonjak 55 poin ke posisi Rp 1.455 per saham. Harga saham MEDC berada di level tertinggi Rp 1.540 dan level terendah Rp 1.410 per saham. Total frekuensi perdagangan 31.616 kali dengan volume perdagangan 2.389.582 saham. Nilai transaksi Rp 352,5 miliar.Harga saham ELSA ditutup stagnan di posisi Rp 510 per saham. Saham ELSA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 530 per saham. Saham ELSA berada di level tertinggi Rp 550 dan level terendah Rp 505 per saham. Total frekuensi perdagangan 20.298 kali dengan volume perdagangan 2674.896 saham. Nilai transaksi Rp 141,4 miliar. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, pasar mencermati rilis data ekonomi China dan juga memantau ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang meningkat.”Pelaku pasar masih mencermati konflik yang meningkat antara Israel dan Iran, yang mana kedua negara saling serang selama tiga hari berturut-turut pada Minggu, 15 Juni 2025, dan kedua negara berjanji untuk terus membalas,” demikian seperti dikutip dari Antara.Serangan berkelanjutan selama akhir pekan menargetkan infrastruktur energi, yang memicu kenaikan lebih lanjut harga minyak dan menambah ketidakpastian pasar di tingkat global.Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan jalur penting untuk pengiriman minyak global.Sementara itu, China melaporkan penjualan ritel tumbuh lebih dari proyeksi pada Mei 2025, atau menandai laju tercepat dalam 15 bulan dan menandakan potensi peningkatan permintaan konsumen.Namun demikian, produksi industri mengecewakan atau tumbuh pada tingkat paling lambat dalam enam bulan dan gagal memenuhi ekspektasi pasar. Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Senin, 16 Juni 2025. Kenaikan bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring investor menilai meningkatnya ketegangan Israel-Iran dan mengurai banyak data dari China.Mengutip CNBC, harga minyak melonjak seiring Israel dan Iran saling serang. Sementara itu, harga emas menguat seiring investor mencari perlindungan pada logam safe haven.Kepala Riset Julius Baer, Christian Gattiker menuturkan, hal penting bagi investor adalah bukan hanya apakah konflik berlanjut, tetapi apakah konflik itu meningkat dalam cakupan dan durasinya.”Pasar tidak mungkin mengubah harga di atas premi risiko awal,” tanpa pelebaran yang cepat,” ujar dia.”Sampai saat itu, ini tetap menjadi peristiwa taktis daripada strategis, yang menawarkan alasan yang bagus bagi para pedagang untuk mengambil untung dan menilai kembali posisi,” tulis Gattiker dalam catatannya pada Senin.Tiongkok merilis angka penjualan ritel dan output industri untuk Mei. Penjualan ritel melonjak 6,4% dari tahun sebelumnya, sementara pertumbuhan output industri melambat menjadi 5,8% dari tahun ke tahun.Indeks CSI 300 di China Daratan berakhir 0,25% lebih tinggi pada level 3.873,80, sementara Indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,7% menjadi 24.060,99.Indeks acuan Nikkei 225 di Jepang naik 1,26% menjadi 38.311,33, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,75% menjadi 2.777,13.Di Korea Selatan, indeks Kospi melonjak 1,8% menjadi 2.946,66, sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 1,09% menjadi 777,26.Di Australia, S&P/ASX 200 berakhir datar pada level 8.548,40.Sementara itu, indeks Nifty 50 India naik 0,92%, sedangkan indeks BSE Sensex naik 0,84% pada pukul 1.50 siang waktu setempat.
IHSG Hari Ini 16 Juni 2025 Ditutup Memerah, Saham MEDC Bertahan di Zona Hijau

Tag:Breaking News