Jakarta – Xiaomi diam-diam telah mulai menggulirkan pembaruan HyperOS 2.2, versi stabil terbaru dari sistem operasinya, ke lebih dari 50 perangkat secara global.Update HyperOS 2.2 ini hadir untuk perangkat flagship hingga ponsel entry-level. Dikutip dari Gizmochina, Sabtu (14/6/2025), update ini mulai digulirkan di pasar utama seperti Indonesia, Eropa, India, China, Rusia, Turki, hingga Taiwan.Yang pertama mencicipi pembaruan ini adalah lini produk unggulan seperti Xiaomi 15 Ultra, Xiaomi 14 Series, POCO F7 Ultra, dan Xiaomi Pad 6S Pro 12.4.Di Indonesia, Xiaomi 15 Ultra dan Xiaomi 13T menjadi beberapa perangkat yang telah menerima update HyperOS baru ini lebih awal.Selain dua perangkat tersebut, Xiaomi 14, Xiaomi 14T, Xiaomi 14T Pro, serta Xiaomi Pad 6S Pro 12.4 juga disebut menjadi perangkat yang akan mendapatkan update HyperOS itu di Indonesia. Ke depannya, ada beberapa perangkat juga akan mendapatkan update ini. Dari informasi, ada Redmi Note series, Poco C65, serta Poco C75. HyperOS 2.2 bukan sekadar pembaruan biasa. Xiaomi menyematkan berbagai penyempurnaan yang menyentuh langsung pada performa dan pengalaman pengguna:Di sisi lain, Xiaomi tampaknya tengah mempersiapkan strategi penamaan software-nya menjadi lebih mudah diingat. Informasi dari Gizchina yang Tekno kutip Senin (9/6/2025), perusahaan disebut memiliki rencana melewatkan beberapa angka untuk penamaan sistem operasi HyperOS-nya. Menurut informasi, Xiaomi akan langsung skip dari HyperOS 3 ke HyperOS 26 untuk update sistem operasi terbaru yang akan datang. Versi terbaru dari HyperOS yang akan dirilis Xiaomi berbasis pada Android 16. Ikuti Apple?Jika hal ini terbukti benar adanya, skema perubahan nama sistem operasi bakal mirip dengan yang dilakukan Apple. Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu disebut akan menghadirkan update iOS 26 alih-alih iOS 19 sebagai kelanjutan dari iOS 18. Tak hanya berlaku pada iOS, penamaan ini akan diadopsi juga pada sistem operasi lain di platform Apple, mulai dari MacOS hingga WatchOS. Xiaomi memang belum mengonfirmasi langsung mengenai hal ini. Namun, laporan mengklaim bahwa perusahaan berupaya memperkenalkan skema penamaan baru sesuai dengan tahun pada kalender berjalan. Tampaknya, hal ini dilakukan untuk menghindari kebingungan bagi pengguna. Ada juga yang berpikir ini dilakukan untuk mendukung kemudahan penamaan sesuai timeline. Sejauh ini belum banyak bukti yang mendukung klaim tersebut. XiaomiTime mengungkap, perubahan nama sistem operasi itu merupakan bagian dari strategi besar perusahaan agar sejalan dengan strategi software Xiaomi di pasar global.
HyperOS 2.2 Meluncur, Cek Daftar HP Xiaomi di Indonesia yang Kebagian

Tag:Breaking News