Home / REGIONAL / Harimau Kehilangan 3 Jari akibat Tersangkut Jerat Babi di Jambi, Diprediksi Sulit Bertahan di Alam Liar

Harimau Kehilangan 3 Jari akibat Tersangkut Jerat Babi di Jambi, Diprediksi Sulit Bertahan di Alam Liar

JAMBI, Insiden tragis terjadi di kawasan hutan Jambi, di mana jerat babi telah merenggut tiga jari kaki harimau jantan berusia lima tahun.

Harimau tersebut terjerat selama empat hari, yang menyebabkan aliran darah terhenti dan infeksi pada luka, sehingga merusak sebagian jaringan tubuhnya.

“Tiga jari putus, tulang ada yang tidak berfungsi dan jaringan mengalami nekrosa (kematian sel) berat,” ungkap dokter spesialis hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Zulmanudin, dalam konferensi pers di kantornya pada Jumat (23/5/2025).

Kerusakan pada kaki kiri bagian depan harimau akibat lilitan sling jerat cukup serius.

Baca juga: Harimau Terkam Sapi Warga di Aceh Timur, Polisi Imbau Ternak Dikandangkan

Zulmanudin menjelaskan bahwa untuk penyembuhan, dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan.

Perawatan intensif telah dilakukan sejak minggu lalu, termasuk tindakan operasi medis yang meliputi pengambilan sampel darah, feses, swab, DNA, pengukuran berat badan, serta pemberian antibiotik dan cairan elektrolit.

Dengan kondisi kematian sel yang berat dan tulang jari kaki yang tidak berfungsi, diperlukan usaha optimal yang melibatkan dokter ahli ortopedi.

Minggu depan, tim medis akan memasang gips pada kaki yang terluka.

“Setelah pemasangan gips, akan dilakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan kesembuhan total,” tambah Zulmanudin.

Baca juga: Harimau Masuk Lokasi Pabrik di Riau, Perusahaan Diminta Kurangi Aktivitas

Zulmanudin juga menyoroti pentingnya kesembuhan harimau tersebut agar dapat bertahan di alam liar.

“Ada banyak kasus dari rekaman kamera trap, harimau cacat bisa bertahan di alam liar. Tapi harimau jantan memiliki tantangan,” jelasnya.

Secara alami, harimau jantan harus mempertahankan teritori dan berburu mangsa untuk bertahan hidup.

Dengan kondisi cakar yang hilang, kemampuan berburu harimau tersebut tentu akan terpengaruh.

Kepala BKSDA Jambi, Agung Nugroho, mengimbau masyarakat untuk tidak memasang jerat babi di kawasan hutan.

“Untuk proses hukum, kita masih melakukan pendalaman-pendalaman dan terus berupaya agar kejadian serupa tidak kembali terulang,” ujarnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *