Home / Saham / Harga CPO Terus Naik, Sinyal Positif Emiten Sawit

Harga CPO Terus Naik, Sinyal Positif Emiten Sawit

Jakarta Harga minyak sawit mentah (CPO) saat ini berada dalam tren kenaikan jangka pendek. Kenaikan ini didorong oleh kombinasi cuaca yang mendukung dan program penanaman kembali yang terus berjalan, sehingga produksi diperkirakan akan meningkat hingga September 2025. Produksi kelapa sawit sendiri telah tumbuh selama tiga bulan berturut-turut hingga Mei lalu.Meski ada tekanan dari sisi suplai, permintaan ekspor yang tetap kuat mampu menahan penurunan harga lebih lanjut. Kondisi ini menciptakan momentum positif bagi para pelaku usaha sawit, termasuk emiten-emiten di pasar saham. Salah satu yang diperkirakan akan terdampak positif adalah PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA).Menurut Head of Research MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, fase uptrend harga CPO membuka peluang bagi investor untuk mengincar saham-saham sawit. “Kenaikan harga CPO memberikan efek positif ke beberapa emiten, termasuk JAWA,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).Herditya menyarankan strategi Buy if Break pada saham JAWA. Ia menyebutkan level support berada di 171 dengan resistance di 190. Jika harga berhasil menembus resistance, target harga selanjutnya berada di kisaran 200 hingga 212 per saham.Ia juga menekankan bahwa potensi cuan dari saham-saham CPO lebih cocok untuk strategi jangka pendek. Menurutnya, pergerakan saham sektor ini dalam beberapa waktu terakhir cenderung konsolidatif. Hal ini mencerminkan kondisi pasar yang sedang mencari arah pasti dari harga CPO.“Kami perkirakan untuk emiten-emiten CPO, lebih tepat diinvestasikan dalam jangka pendek dahulu karena pergerakannya masih konsolidasi,” jelas Herditya, menyoroti pentingnya kehati-hatian dalam mengambil keputusan di tengah fluktuasi harga komoditas. Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menambahkan bahwa dari sisi fundamental, kinerja JAWA juga mulai membaik. Pada kuartal I 2025, JAWA mencatatkan laba bersih Rp 21,6 miliar, berbalik dari rugi pada kuartal I 2024. Perbaikan ini didorong oleh peningkatan harga jual dan volume penjualan CPO.Kondisi ini menunjukkan bahwa JAWA mampu memanfaatkan momentum kenaikan harga CPO yang terjadi sepanjang 2024 hingga awal 2025. Dengan permintaan yang tetap tinggi, perusahaan menunjukkan potensi profitabilitas yang membaik dibanding tahun sebelumnya.“Imbas dari peningkatan harga di sepanjang 2024 yang berlanjut ke Q1-25 serta peningkatan volume jual tampaknya turut berimbas positif pada kinerja JAWA,” ujar Reza. Meskipun prospek jangka pendek terlihat menjanjikan, Reza menekankan pentingnya mencermati dinamika pasar CPO untuk investasi jangka panjang. Harga CPO sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi permintaan global, kebijakan biodiesel, dan hambatan dagang di sejumlah negara.Menurutnya, saham-saham CPO bersifat situasional dan cenderung sensitif terhadap perubahan sentimen pasar dan kebijakan pemerintah. Karena itu, investor perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut sebelum mengambil keputusan jangka panjang.“Pergerakan harga komoditas CPO juga berfluktuatif mengikuti sentimen yang ada, yang mana ini juga akan mempengaruhi pergerakan harga saham-saham komoditas,” tutup Reza.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *