DEPOK, Oknum guru berinisial IR yang diduga melecehkan siswi SMP menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa di Depok.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) SMP di Depok, Ety Kuswandarini mengatakan pihaknya sedang menunggu hasil pemeriksaan kesehatan jiwa dari psikiater.
“Sedang proses ke psikiater karena psikiater belum bisa memutuskan sebab butuh beberapa kali tindakan (konsultasi),” kata Ety saat ditemui di lokasi, Jumat (23/5/2025).
Baca juga: Kasus Guru SMP Depok Lecehkan Siswi Sempat Diselesaikan Kekeluargaan
Pemeriksaan ini sempat dilakukan saat pertama kali dugaan pelecehan terhadap siswi beredar di lingkungan sekolah pada 13 Maret 2025.
“Iya, (pas April) itu sekali diperiksa. Terus kemarin minta ditindaklanjuti lagi, terus hari ini juga ditindaklanjuti lagi dari psikiater tersebut,” ungkap Ety.
Hasil pemeriksaan ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam menindaklanjuti IR.
“Nanti setelah itu ada hasilnya, tapi kami (sekolah) sudah tidak terlibat. Itu akan jadi asesmen bagaimana tindak lanjut ke IR, tapi itu bukan kewenangan saya,” ujar Ety.
“Kewenangan saya hanya sampai ke pengembalian IR ke Disdik Depok,” sambungnya.
Di samping itu, sekolah telah mencopot status mengajar IR per tanggal 22 Mei 2025. Pencopotan ini dikeluarkan usai sebelumnya diterbitkan surat peringatan (SP) satu dan dua.
Baca juga: SMP Negeri di Depok Bantah Korban Pelecehan oleh Guru Capai 7 Siswi
Rekaman video berisi percakapan antara IR dan korban beredar di grup WhatsApp sekolah. Pihak sekolah akhirnya memanggil terduga pelaku.
“Wali kelas dan guru BK menyampaikan hal itu kepada saya. Kemudian selanjutnya, saya melakukan pemanggilan kepada terduga pelaku atau IR,” ungkap Ety.
Sebelumnya diberitakan, siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum guru.
Menurut pelatih ekstrakurikuler dan saksi mata, Sarah, pelecehan terjadi sejak tahun 2019 dan terus berlanjut hingga 2025, menimpa siswi kelas 7, 8, bahkan yang sudah lulus.
Baca juga: Oknum Guru Lecehkan Siswi SMP di Depok Secara Verbal
Pelecehan dilakukan secara verbal dan fisik. Salah satu modusnya adalah berpura-pura membetulkan dasi korban dengan gerakan yang tidak pantas.
Sarah juga menyebut pihak sekolah sempat menganggap kasus ini sudah selesai secara internal, hingga akhirnya viral di media sosial.