Home / Jawa Tengah - DIY / Gunung Lawu dan Misteri Punden Berundak, Warisan Arsitektur Sakral Penuh Rahasia

Gunung Lawu dan Misteri Punden Berundak, Warisan Arsitektur Sakral Penuh Rahasia

Yogyakarta – Punden berundak di Gunung Lawu menjadi salah satu bukti arsitektur sakral masa lalu yang masih menyimpan banyak misteri. Struktur bangunan berundak ini diduga kuat merupakan peninggalan dari masa Mataram Kuno.Mengutip dari berbagai sumber, Gunung Lawu terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Puncak dan lereng dari gunung ini tersebar kompleks punden berundak yang sarat nilai sejarah dan spiritual.Istilah punden memiliki dua makna utama yang saling berkaitan. Pertama, punden merujuk pada tempat yang dianggap keramat, seperti makam leluhur.Kedua, kata ini juga digunakan untuk menyebut sesuatu yang sangat dihormati dalam kehidupan masyarakat. Punden berundak merupakan bangunan keagamaan prasejarah yang dirancang sebagai sarana pemujaan roh leluhur.Punden-punden di gunung ini tersusun secara hierarkis dengan Puncak Hargo Dumilah sebagai pusatnya. Struktur ini dibangun dengan memanfaatkan morfologi alam, dilengkapi talud dan pagar batu.Punden Hargo Dumilah dianggap sebagai lokasi paling sakral dalam kompleks ini. Ia dikelilingi oleh delapan punden lain yang mengarah ke pusat, membentuk pola pemujaan yang memusat. Susunan ini mengindikasikan adanya hierarki spiritual, dengan punden utama sebagai fokus ritual. Selain Hargo Dumilah, terdapat juga Hargo Dalem, yang dalam legenda dikaitkan dengan persinggahan terakhir Prabu Brawijaya V sebelum moksa.Arsitektur punden berundak di Gunung Lawu memiliki kemiripan dengan candi atau struktur pemujaan dari periode Mataram Kuno. Penggunaan batu tanpa perekat, susunan bertingkat, serta penempatan di tempat tinggi merupakan ciri khas bangunan sakral masa itu.Akan tetapi, belum ada penelitian yang mengungkap asal-usul pasti punden ini, sehingga masih menjadi teka-teki. Legenda dan mitos juga mewarnai keberadaan punden berundak Gunung Lawu.Mitologi sekitar Prabu Brawijaya V dan Sunan Lawu memperkaya dimensi spiritual Gunung Lawu sebagai situs sakral. Kisah-kisah mistis seperti keberadaan Pasar Setan semakin menguatkan aura supranatural yang melekat pada kawasan ini sejak berabad-abad lalu.Penulis: Ade Yofi Faidzun

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *