Tidak jarang warganet bercerita mengenai sulitnya mendapatkan pengemudi ojol maupun taksi online saat kondisi hujan deras. Grab mengungkapkan alasannya.Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menjelaskan banyak mitra pengemudi ojol dan taksi online yang mematikan aplikasi saat hujan.”Mayoritas mungkin offbid, karena menjadi pengemudi ojol hanya untuk mencari tambahan pendapatan. Tapi ada juga yang aktif. Kami memberikan tambahan (penghasilan),” kata Neneng dalam acara diskusi dengan beberapa wartawan di Jakarta, Jumat malam (13/6).Director Mobility and Logistics Grab Indonesia Tyas Widyastuti menambahkan mitra pengemudi ojol yang aktif mengambil order atau onbid saat hujan, biasanya sudah menyiapkan perlengkapan seperti jas hujan untuk dirinya dan penumpang.”Upaya yang kami lakukan (untuk mendorong lebih banyak mitra pengemudi onbid saat hujan), yakni kami menyediakan fitur search. Jika suplai dan demand tidak seimbang, maka harga naik. Ini untuk mendorong mitra onbid,” kata Tyas.Bagi penumpang, Grab juga menyediakan fitur pemesanan atau advance booking. Tools ini memungkinkan konsumen memesan layanan ojol maupun taksi online hingga 90 hari sebelum pergi, dan pembatalan maksimal satu jam sebelumnya.Harga yang harus dibayarkan penumpang juga sudah final atau tidak berubah karena tingginya permintaan saat hujan.”Misalnya, mau ke bandara atau rapat, bisa pilih jadwal guna memastikan mitra pengemudi datang tepat waktu,” kata Tyas.Grab memiliki 3,6 juta mitra pengemudi terdaftar. Merujuk pada riset ITB pada 2023, 50% mitra pengemudi ojol Grab sebelumnya adalah korban PHK, tidak memiliki pekerjaan, atau kehilangan sumber pendapatan. Setelah bergabung, sebagian besar penghasilannya meningkat lebih dari dua kali lipat.
Grab Ungkap Alasan Sulit Cari Ojol saat Hujan

Tag:Breaking News