Home / TEKNO / Gojek Tanggapi Tuntutan Potongan Aplikasi Turun Jadi 10 Persen

Gojek Tanggapi Tuntutan Potongan Aplikasi Turun Jadi 10 Persen

Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai daerah di Indonesia hari ini menggelar aksi unjuk rasa di Jakarta hari ini, Selasa (20/5/2025).

Salah satu tuntutannya adalah Penetapan potongan maksimal 10 persen bagi perusahaan aplikasi dari pendapatan mitra pengemudi.

Menanggapi tuntutan agar potongan biaya aplikasi ojek online diturunkan maksimal menjadi 10 persen, pihak Gojek menilai bahwa perubahan skema pembagian pendapatan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru karena berpotensi mengurangi penghasilan mitra pengemudi.

Direktur PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Catherine Hindra Sutjahyo, mengungkapkan bahwa penurunan potongan aplikasi dapat mempengaruhi harga layanan serta berdampak pada kemampuan masyarakat untuk membayar layanan tersebut.

Baca juga: Ojol Gelar Aksi Demo Hari Ini, Berikut Tuntutannya

“Jika potongan diturunkan menjadi 10 persen, bisa jadi tarif layanan akan naik. Hal ini dapat menurunkan daya beli masyarakat dan mengakibatkan berkurangnya jumlah pesanan. Bila permintaan menurun, maka penghasilan mitra pengemudi pun akan terdampak,” kata Catherine dilansir KompasTekno dari Kontan, Selasa (20/5/2025).

Catherine menyebutkan bahwa dari potongan aplikasi saat ini, sekitar 20 persen merupakan bagian yang diterima perusahaan.

Namun demikian, menurutnya, sebagian besar dana tersebut dialokasikan kembali kepada pengguna dalam bentuk diskon atau subsidi tarif agar harga tetap bersaing.

“Tanpa promo dan subsidi, tarif yang dibayar pengguna akan naik. Ini bisa membuat masyarakat enggan menggunakan layanan ojol, yang pada akhirnya akan merugikan mitra pengemudi juga,” lanjutnya.

Baca juga: Bonus Hari Raya Mitra Grab Sudah Cair, Sekian Besarannya

Pihak Gojek menekankan bahwa perumusan ulang pembagian hasil dan sistem insentif harus dilakukan secara menyeluruh, dengan mempertimbangkan faktor seperti biaya operasional mitra, kemampuan konsumen dalam membayar, serta kelangsungan usaha aplikasi itu sendiri.

Gojek juga menyatakan bahwa mereka telah berupaya menjaga transparansi pendapatan mitra melalui laporan real time di aplikasi, serta menyesuaikan insentif berdasarkan lokasi dan volume permintaan guna memastikan pendapatan mitra tetap stabil.

Pernyataan ini disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan menjelang rencana aksi unjuk rasa besar-besaran oleh pengemudi ojol yang akan digelar pada Selasa, 20 Mei 2025.

Dalam aksi tersebut, para pengemudi menyuarakan penolakan terhadap sistem seperti prioritas, hemat, dan aceng, serta menuntut adanya regulasi yang tegas mengenai hubungan kerja antara pengemudi dan perusahaan aplikasi.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *