Home / HEALTH / Gaya Hidup Sehat Bisa Cegah Hipertensi, Ini Saran Dokter Spesialis

Gaya Hidup Sehat Bisa Cegah Hipertensi, Ini Saran Dokter Spesialis

Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Meski sering tidak bergejala, kondisi ini bisa memicu berbagai komplikasi serius, seperti gagal ginjal, stroke, hingga gangguan penglihatan.

Dokter spesialis konsultan ginjal dan hipertensi dari Rumah Sakit (RS) Adam Malik, Radar Radius Tarigan, mengatakan bahwa orang yang memiliki risiko hipertensi sebaiknya mulai menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah tekanan darah tinggi.

Baca juga: Diet DASH Disarankan Dokter untuk Lawan Hipertensi Tanpa Obat Berlebih

“Misalkan, menjaga pola makan, rajin berolahraga dan mengelola stres dengan baik,” ujar dr. Radar dikutip dari ANTARA, Sabtu (24/5/2025).

Menurut dr. Radar, beberapa kebiasaan seperti rutin melakukan aktivitas fisik, menjaga berat badan ideal, mengurangi asupan garam, serta tidak merokok dan membatasi konsumsi alkohol sangat penting dilakukan agar hipertensi bisa dicegah sejak dini.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab hipertensi esensial tidak diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, usia, dan gaya hidup yang kurang sehat.

Baca juga: Tekanan Darah Melonjak Drastis? Kenali Tanda dan Risiko Krisis Hipertensi

“Hipertensi sekunder ini bisa sembuh jika penyebabnya diatasi. Tapi, pengobatan dan gaya hidup sehat yang konsisten tetap jadi hal utama agar pasien bisa hidup normal dan mencegah komplikasi,” kata dia.

Radar mengingatkan bahwa hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ penting, termasuk otak, jantung, ginjal, hingga pembuluh darah.

“Juga bisa gagal jantung, penyakit jantung koroner dan aritmia. Kalau di ginjal, bisa terjadi gagal ginjal kronik,” tutur dia.

Bahkan, komplikasi lainnya bisa berupa stroke, perdarahan otak, demensia vaskular, retinopati hipertensi yang mengganggu penglihatan, hingga aneurisma dan penyakit arteri perifer.

Baca juga: Hipertensi dan Kolesterol Tinggi Sering Tak Bergejala, Lakukan Deteksi

Karena itu, pengobatan hipertensi harus dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, baik secara non-farmakologis maupun farmakologis.

“Pasien hipertensi juga harus selalu memantau tekanan darah secara berkala di rumah atau fasilitas kesehatan, minum obat antihipertensi secara teratur sesuai anjuran dokter, kontrol komorbiditas seperti diabetes dan rutin kontrol ke dokter sesuai jadwal,” ucap dr. Radar.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *