Gagal dengan Honda, Nissan Dilirik Toyota untuk Diakuisisi

Jakarta – Setelah pembicaraan merger antara Nissan dan Honda kandas pada awal tahun ini, muncul kabar bahwa Toyota siap membantu Nissan, yang tengah menghadapi krisis keuangan serius.Langkah ini menjadi harapan baru bagi Nissan yang sebelumnya diperkirakan hanya memiliki waktu 12 hingga 14 bulan untuk bertahan tanpa bantuan eksternal.Menurut laporan Jalopnik, setelah kegagalan negosiasi dengan Honda, seorang eksekutif Toyota mendekati Nissan untuk menawarkan dukungan.Meskipun belum ada rincian resmi mengenai bentuk kerja sama ini, pendekatan Toyota dianggap sebagai langkah strategis mengingat raksasa otomotif ini memiliki sejarah, mengambil saham minoritas di produsen mobil Jepang lainnya seperti Subaru, Mazda, dan Suzuki.Sebelumnya, rencana merger antara Nissan dan Honda gagal karena perbedaan pandangan mengenai struktur kepemimpinan.Honda ingin menjadikan Nissan sebagai anak perusahaan. Namun, Nissan menginginkan posisi yang setara dalam kemitraan tersebut. Perbedaan ini menyebabkan pembicaraan merger berakhir tanpa kesepakatan.Dalam upaya menyelamatkan perusahaan, Nissan menunjuk Ivan Espinosa sebagai CEO baru pada 1 April 2025.Pemegang kendali Nissan ini, segera meluncurkan rencana restrukturisasi besar-besaran, termasuk pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 20.000 karyawan dan penutupan tujuh dari 17 pabrik perakitan global.Langkah-langkah drastis ini diambil untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.Meskipun fokus utama Nissan saat ini adalah memulihkan kondisi internal perusahaan, kemungkinan kerja sama dengan Toyota tetap terbuka.Dukungan dari Toyota, baik dalam bentuk investasi atau kolaborasi teknologi, dapat memberikan dorongan signifikan bagi Nissan untuk keluar dari krisis dan bersaing kembali di pasar otomotif global.Situasi ini menunjukkan bahwa di tengah persaingan ketat industri otomotif, terutama dengan meningkatnya dominasi produsen mobil listrik dari China, kolaborasi antar perusahaan Jepang menjadi semakin penting untuk mempertahankan daya saing dan keberlanjutan bisnis.