Home / MONEY / FTA Indonesia-Rusia Cs Segera Rampung, Ekspor CPO hingga Kopi Siap Mengalir

FTA Indonesia-Rusia Cs Segera Rampung, Ekspor CPO hingga Kopi Siap Mengalir

JAKARTA, Pemerintah Indonesia dan Komisi Uni Ekonomi Eurasia menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas.

Penuntasan perundingan Indonesia–Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I–EAEU FTA) dilakukan di Saint Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penyelesaian ini membuka babak baru kerja sama ekonomi antara Indonesia dan negara anggota EAEU. Blok tersebut terdiri atas Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia.

Baca juga: Putin: Ekonomi Rusia Tak Lagi Bertumpu pada Sektor Migas

Lewat kerja sama ini, Indonesia dapat memperluas ekspor komoditas unggulan seperti minyak sawit mentah (CPO), produk turunan sawit, kopra, kopi, karet alam, dan mentega kakao.

Di sisi lain, impor dari EAEU juga berpotensi meningkat untuk komoditas seperti gandum, fosfat, batu bara, bahan baku pupuk kimia, serta besi setengah jadi.

“Perjanjian ini dipercaya akan memperluas akses pasar, memperlancar logistik, serta meningkatkan arus investasi dua arah antara Indonesia dan EAEU,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).

Lewat perjanjian ini, Indonesia juga menargetkan posisi sebagai gerbang distribusi ke Asia Tenggara. EAEU pun dapat menjadi jalur masuk komoditas Indonesia ke pasar Eropa Timur dan Asia Tengah.

Perundingan I-EAEU FTA dimulai sejak Desember 2022. Sebanyak lima putaran perundingan telah digelar, termasuk berbagai pertemuan intersesi. Kini, seluruh area negosiasi telah disepakati secara substantif.

Proses ratifikasi dan finalisasi teknis akan segera dilakukan agar perjanjian bisa diresmikan akhir 2025.

“Saya berharap kedua pihak dapat segera menindaklanjuti dengan menyelesaikan semua tahapan proses yang diperlukan sehingga perjanjian ini dapat ditandatangani pada tahun ini,” kata Airlangga.

Baca juga: Prabowo Tolak Kapitalisme dan Sosialisme, Pilih Jalan Tengah

Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi Indonesia dalam diversifikasi pasar ekspor ke kawasan non-tradisional.

Kawasan Eurasia dipandang punya potensi besar sebagai tujuan ekspor dan sumber investasi, dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 4,4 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata global.

Berdasarkan studi kelayakan bersama, perjanjian ini berpotensi meningkatkan ekspor Indonesia, terutama di sektor pertanian dan industri berbasis sumber daya.

Pada Januari hingga Maret 2025, total perdagangan Indonesia dan EAEU tercatat 1,57 miliar dollar AS. Angka ini melonjak 84,63 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Selain perdagangan, Indonesia juga membuka peluang investasi dari negara EAEU di sektor prioritas seperti pengolahan, transportasi, logistik, pertambangan, dan pertanian.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *