Mojokerto – Ayam panggang kemaron merupakan kuliner yang konon menjadi hidangan para raja Majapahit. Makanan ini tidak hanya dikenal karena cita rasanya saja.Proses pembuatannya melibatkan ritual khusus, seperti pemilihan bumbu yang hati-hati, dan teknik pemanggangan tradisional yang diwariskan turun-temurun. Setiap tahapannya mengandung nilai filosofis dan spiritual yang erat dengan budaya Jawa kuno.Mengutip dari berbagai sumber, ayam panggang kemaron berasal dari era Kerajaan Majapahit. Makanan ini hanya dihidangkan khusus untuk kalangan bangsawan dan raja.Nama kemaron merujuk pada teknik memanggang dengan arang hingga menghasilkan cita rasa khas yang gurih dan sedikit smoky. Dalam tradisi Jawa, ayam melambangkan kemakmuran, sementara proses pemanggangan dianggap sebagai simbol penyucian dan pengorbanan.Bahan utama hidangan ini adalah ayam kampung jantan yang dipilih berdasarkan usia dan ukuran tertentu. Menurut kepercayaan setempat, ayam jantan dianggap lebih bernilai secara spiritual karena melambangkan kekuatan dan keberanian.Bumbu-bumbunya terdiri dari rempah-rempah pilihan seperti kunyit, jahe, lengkuas, ketumbar, dan serai. Beberapa versi menggunakan santan kental untuk memberikan rasa gurih yang lebih. Sebelum proses pemanggangan, terdapat tradisi membersihkan diri (mandi keramas) bagi sang juru masak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan agar hidangan yang dihasilkan membawa berkah.Beberapa keluarga penerus tradisi juga melakukan sesaji sederhana, seperti menaburkan bunga atau membakar kemenyan. Hal ini bertujuan sebagai permohonan agar masakan berhasil dan membawa kebaikan bagi yang menyantapnya.Proses pemanggangan ayam panggang kemaron dilakukan dengan arang kayu tertentu, seperti kayu mangga atau jati, yang diyakini memberikan aroma khas. Ayam tidak langsung dipanggang utuh, melainkan dibelah dua atau diikat dalam posisi tertentu untuk memastikan panas merata. Setelah matang, ayam disajikan utuh di atas daun pisang atau piring besar. Sering kali ditemani nasi liwet dan sambal terasi.Penyajian utuh melambangkan kelengkapan dan kemakmuran. Dalam acara-acara adat, hidangan ini kerap menjadi bagian dari kenduri atau selamatan, sebagai bentuk rasa syukur dan harapan akan keberkahan.Penulis: Ade Yofi Faidzun
Filosofi Ayam Panggang Kemaron, Hidangan Para Raja Majapahit

Tag:Breaking News