Home / Saham / Emiten TIFA Bakal Tebar Dividen Rp 18 per Saham, Cek Jadwalnya

Emiten TIFA Bakal Tebar Dividen Rp 18 per Saham, Cek Jadwalnya

Jakarta – PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 18 per saham. Total dividen yang akan dibagikan Perseroan sebesar Rp 63,93 miliar.Perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk membagikan dividen 2024 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 5 Juni 2025. Demikian mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/6/2025).Perseroan membagikan dividen dengan mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2024 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 65,04 miliar, saldo laba ditahan sebesar Rp 455,10 miliar, dan total ekuitas sebesar Rp 1,21triliun.Berikut jadwal pembagian dividen Perseroan untuk tahun buku 2024:Tanggal efektif pada 11 Juli 2025Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 17 Juni 2025Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 18 Juni 2025Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 19 Juni 2025Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Juni 2025Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 19 Juni 2025, waktu 16.00Tanggal pembayaran dividen pada 11 Juli 2025Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/6/2025), meski sentimen eksternal menunjukkan perkembangan positif dari negosiasi dagang Amerika Serikat dan China. IHSG turun tipis 8,28 poin atau 0,11 persen ke level 7.222,46. Sementara itu, indeks LQ45 turun 2,33 poin atau 0,29 persen ke posisi 810,47.Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas mencatat, bursa Asia mayoritas menguat setelah AS dan China dikabarkan telah mencapai konsensus awal terkait kerangka kerja kesepakatan dagang. Kedua negara berkomitmen mengimplementasikan hasil konsensus Jenewa dan panggilan presiden terbaru, dengan AS mempertimbangkan pelonggaran ekspor teknologi canggih, dan China melonggarkan pembatasan ekspor mineral tanah jarang.“Keduanya kini menunggu persetujuan final dari para pemimpin masing-masing negara, yang menumbuhkan optimisme meredanya perang dagang,” tulis tim riset dalam catatannya.Sentimen Domestik: Proyeksi Ekonomi Dikoreksi Bank DuniaDari dalam negeri, tekanan datang dari pemangkasan proyeksi ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia. Dalam laporan Global Economic Prospect edisi Juni 2025, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI hanya 4,7 persen pada 2025 dan 4,8 persen di 2026 — di bawah ambang psikologis 5 persen.Bank Dunia menilai ketegangan perdagangan global, tarif tinggi, serta ketidakpastian kebijakan menjadi faktor utama lemahnya proyeksi ekonomi Indonesia ke depan.  IHSG dibuka di zona merah dan bertahan di teritori negatif sepanjang sesi perdagangan.Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor ditutup menguat, dipimpin sektor barang baku (+1,69%), transportasi & logistik (+1,53%), serta properti (+0,96%). Tiga sektor melemah, dengan sektor keuangan mencatat penurunan terdalam sebesar 0,65%, disusul infrastruktur (-0,19%) dan teknologi (-0,65%).

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *