Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut industri olahan kopi Indonesia terus menunjukkan performa kuat di pasar global. Berdasarkan data terbaru, nilai ekspor olahan kopi Indonesia (kode HS 21011) pada tahun 2024 mencapai USD 647,8 juta, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 621,3 juta.”Untuk impor olahan kopi kode HS21011 Kurang lebih hampir sama, kita bisa menyampaikan dalam bentuk absolut maupun persentase tergantung kebutuhan kita,” kata Direktur Statistik Distribusi BPS, Sarpono, dalam Penjelasan Data Ekspor dan Impor, di kantor BPS, Jakarta, Rabu (28/5/2025).Namun di sisi lain, nilai impor olahan kopi melonjak tajam hingga 66,17% dibandingkan tahun 2023. Total impor pada 2024 tercatat sebesar USD 200 juta, naik signifikan dari angka tahun sebelumnya yang hanya USD 120,4 juta.Tren ekspor olahan kopi selama lima tahun terakhir menunjukkan pertumbuhan yang relatif stabil, pada tahun 2020 sebesar USD 524,3 juta, tahun 2021 sebesar USD 596,0 juta, tahun 2022 sebesar USD 581,4 juta, dan tahun 2023 sebesar USD 621,3 juta, serta tahun 2024 USD 647,8 juta.Sementara impor olahan kopi Indonesia juga menunjukkan lonjakan paling signifikan terjadi pada 2024. Pada tahun 2020 tercatat USD 85,3 juta, tahun 2021 USD 87,8 juta, tahun 2022 USD 129,9 juta, tahun 2023 USD 120,4 juta, serta tahun 2024 USD 200,0 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor utama olahan kopi Indonesia tahun 2024 didominasi oleh kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah, dengan Filipina sebagai pasar terbesar dengan nilai ekspor mencapai USD348,3 juta, kemudian disusul Malaysia USD61,9 juta, Uni Emirat Arab USD34,0 juta, Irak tembus USD21,4 juta, dan Nigeria tembus USD18,7 juta.Sementara itu, Vietnam menjadi negara asal impor utama, menyumbang lebih dari setengah total impor dengan nilai USD106,2 juta atau sekitar 53,12%.Negara pemasok impor olahan kopi lainnya antara lain, Brasil USD51,3 juta, Malaysia USD22,1 juta, India USD13,2 juta, dan Korea Selatan USD1,7 juta. Secara domestik, Provinsi Banten menjadi kontributor utama ekspor olahan kopi Indonesia, dengan nilai ekspor sebesar USD433,5 juta atau 66,91% dari total ekspor nasional.Tiga provinsi lain yang juga mencatatkan kontribusi besar adalah Jawa Timur sebesar USD150,2 juta, Sumatera Utara USD40,7 juta, dan, DKI Jakarta sebesar USD9,2 juta.Data ini menegaskan bahwa Indonesia tetap menjadi pemain penting dalam pasar olahan kopi global, dengan permintaan ekspor yang kuat, khususnya dari Filipina. Namun, lonjakan impor terutama dari Vietnam juga menunjukkan peningkatan konsumsi atau kebutuhan bahan baku olahan kopi di dalam negeri.
Ekspor Olahan Kopi Indonesia Tembus USD 647,8 Juta di 2024

Tag:Breaking News