Jakarta – Di tengah semarak ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2025, Apple tak hanya memperkenalkan teknologi baru, tetapi juga merayakan kreativitas para pengembang lewat Apple Design Award.Tahun ini, tiga finalis mencuri perhatian: Skate City: New York, Dredge, dan Lumy. mendapat kesempatan eksklusif untuk berbincang langsung dengan para kreator di balik aplikasi dan game ini.Skate City: New York – Main Skateboard Sambil Jelajah KotaTampil sebagai ekspansi dari seri Skate City, game baru ini menghadirkan nuansa baru yang lebih dinamis dan berani lewat kota New York.”Kami ingin menciptakan pengalaman bermain skateboard terasa authentik, namun tetap bisa diakses siapa saja,” kata perwakilan Snowman.Mereka menjelaskan, Skate City: New York bukan hanya soal bermain skateboard, tapi tentang menangkap esensi kota metropolitan dan gaya hidup skater urban.Uniknya, kontrol di game ini dirancang sepenuhnya memanfaatkan kekuatan layar sentuh Apple. Dua jempol pengguna mewakili kedua kaki sang skater, dan hanya dengan gestur swipe sederhana, berbagai trik bisa dieksekusi–dari manual hingga grind kompleks.Trik juga bersifat kontekstual. Misalnya, saat pemain mendekati rel tangga, karakter akan otomatis melakukan aksi grind. Nuansa sinematik dan gameplay yang responsif membuat game ini cocok dinikmati kapan pun, di iPhone, iPad, hingga Apple TV.Beralih ke genre sangat berbeda, Dredge dari studio Blak Salt Games menawarkan pengalaman game memancing tak biasa.Dalam wawancara eksklusif kami, tim pengembang mengungkap game ini lahir dari ide sederhana: bagaimana jiga aktivitas santai seperti memancing diselimuti oleh elemen misteri dan horor?”Awalnya kami cuma berpikir tentang membuat game mancing. Tapi kami ingin ada ketegangan. Maka lahirlah ide tentang laut yang menyimpan rahasia kelam,” kata tim pengembang.Dalam game ini, pemain akan dibawa untuk menjelajahi luasnya lautan, menangkap ikan langka, menjelajahi reruntuhan, hingga menghadapi kekuatan gelap yang muncul saat malam tiba.Pengembang mengatakan, atmosfer dan pacing cerita menjadi fokus utama mereka, di mana cahaya, bayangan, dan efek cuaca menjadi alat naratif yang kuat.Dengan visual bergaya low-poly dan palet warna yang kontras, Dredge sukses membangun dunia yang memikat sekaligus mencekam.Game ini juga dirancang agar dapat dinikmati baik oleh pemain kasual maupun mereka yang mencari cerita lebih dalam. Tidak heran jika game ini masuk jajaran finalis Apple Design Award 2025.Kalau dua finalis sebelumnya adalah game, Lumy justru tampil sebagai aplikasi gaya hidup unik. Dibuat oleh developer independen Raja Vijayaraman dari India, Lumy awalnya adalah alat bantu fotografer untuk melacak posisi matahari.“Tapi makin banyak orang pakai Lumy untuk hal-hal tak terduga, dari puasa sampai mendaki,” kata Raja. Berdasarkan pengalaman pengguna tersebut, dia pun melakukan perubahan dan menambah fitur ke dalam Lumy.Kini Lumy memiliki beberapa mode, seperti:Semua perhitungan dilakukan langsung di perangkat, tanpa koneksi internet—demi menjaga privasi pengguna. Raja juga saat ini sedang mengembangkan Flight Mode yang membantu pengguna memilih posisi duduk terbaik di pesawat agar bisa melihat matahari terbit, atau menyesuaikan ritme tubuh untuk menghindari jet lag.
Eksklusif WWDC25: Cerita Tiga Karya Brilian Finalis Apple Design Award 2025

Tag:Breaking News