Jakarta Hari terakhir Serie A 2024/2025 menyajikan drama yang tak terlupakan ketika tiga tim besar Italia beradu nasib untuk merebut tiket terakhir Liga Champions. Juventus, Roma, dan Lazio terlibat dalam persaingan sengit dengan selisih hanya dua poin menjelang matchday final yang menentukan masa depan Eropa mereka.Pertandingan berjalan bersamaan pada hari Minggu 25 Mei 2025 kemarin dan menciptakan ketegangan luar biasa, setiap gol yang tercipta berpotensi mengubah klasemen secara dramatis. Situasi semakin kompleks karena dua dari tiga tim yang berjuang menghindari degradasi justru berhadapan dengan para pesaing posisi empat besar.Nasib akhirnya berpihak pada Juventus yang berhasil mengamankan kemenangan 3-2 atas Venezia berkat penalti Manuel Locatelli di menit ke-73. Kemenangan tersebut tidak hanya mengantarkan I Bianconeri ke Liga Champions, tetapi juga mengonfirmasi degradasi tuan rumah ke Serie B.Memasuki pekan terakhir, selisih poin yang sangat tipis memisahkan ketiga kontestan dengan Juventus mengumpulkan 67 poin, Roma 66 poin, dan Lazio 65 poin. Kondisi ini menciptakan skenario di mana setiap hasil pertandingan akan berdampak signifikan terhadap posisi final klasemen.Roma sebenarnya memiliki peluang terbaik untuk merebut posisi keempat jika mampu menang melawan Torino sambil berharap Juventus tidak meraih kemenangan. Sementara itu, Lazio masih memiliki harapan tipis untuk menyusul kedua rivalnya dengan syarat menang melawan Lecce dan berharap hasil buruk dari Juventus serta Roma.Tekanan tambahan datang dari fakta bahwa Venezia dan Lecce, yang sedang berjuang menghindari degradasi, justru menjadi lawan Juventus dan Lazio pada hari penentuan tersebut. Situasi ini menciptakan motivasi ganda bagi kedua tim yang terancam terdegradasi untuk memberikan perlawanan maksimal.Juventus sebenarnya sempat menguasai persaingan posisi empat besar setelah meraih lima kemenangan beruntun antara awal Februari hingga awal Maret. Namun, kekalahan beruntun yang berat dari Atalanta dan Fiorentina mengakhiri masa jabatan Thiago Motta dan membawa Igor Tudor sebagai pengganti.Pergantian pelatih tersebut menandai dimulainya periode sulit bagi Juventus yang hanya mampu meraih empat kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir. Catatan buruk ini termasuk lima pertandingan tanpa kemenangan saat bermain tandang, yang semakin menambah tekanan menjelang laga krusial di markas Venezia.Di sisi lain, Roma justru menunjukkan tren positif di paruh kedua musim setelah start yang sangat buruk dengan hanya 16 poin dari 16 pertandingan pembuka. Kedatangan Claudio Ranieri sebagai pelatih ketiga dalam satu musim membawa perubahan dramatis dengan hanya satu kekalahan dalam 22 pertandingan terakhir mereka.Juventus tertinggal lebih dahulu ketika Daniel Fila memberikan keunggulan bagi Venezia hanya dalam dua menit di awal pertandingan. Situasi semakin rumit ketika gol penyeimbang Alberto Costa di menit kelima dibatalkan VAR karena handball. Di saat yang sama, Roma unggul 1-0 atas Torino berkat penalti Leandro Paredes.Namun, Juventus berhasil membalikkan keadaan melalui gol Kenan Yildiz dan Randal Kolo-Muani yang mengubah skor menjadi 2-1. Di tempat lain, harapan Lazio tampak pupus ketika Lassana Coulibaly memberikan keunggulan bagi Lecce, meski tamu kemudian bermain dengan sepuluh pemain setelah Santiago Pierotti mendapat kartu merah.Babak kedua dimulai dengan perubahan posisi klasemen ketika Alexis Saelemaekers menggandakan keunggulan Roma, sementara Ridgeciano Haps menyamakan kedudukan untuk Venezia melawan Juventus.Biar begitu, penalti Manuel Locatelli 17 menit sebelum waktu berakhir menjadi penentu kemenangan 3-2 yang mengantarkan Juventus ke Liga Champions, sementara Roma harus puas dengan tiket Liga Europa.
Drama Hari Terakhir Serie A: Juventus Curi Tiket Liga Champions dari Tangan Roma

Tag:Breaking News