Home / Ekonomi / Donald Trump Kembali Tekan Ketua The Fed Jerome Powell

Donald Trump Kembali Tekan Ketua The Fed Jerome Powell

Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuntut the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS untuk menurunkan suku bunga pada Jumat, 20 Juni 2025.Mengutip CNN, ditulis Sabtu (21/6/2025), kali ini Trump menambahkan sesuatu yang baru yakni pengakuan kalau serangannya sebenarnya mempersulit Ketua the Fed Jerome Powell untuk melakukannya.”Saya sepenuhnya memahami kritik keras saya kepadanya membuatnya lebih sulit baginya untuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, menurunkan suku bunga, tetapi saya telah mencoba semuanya dengan berbagai cara,” tulis dia dalam sebuah unggahan di media sosial.Ia mengatakan, kalau dirinya telah bersikap baik dan netral. “Saya telah bersikap baik, saya telah bersikap netral, dan saya telah bersikap buruk, dan bersikap baik, dan netral tidak berhasil,” ia menambahkan.Unggahan itu muncul pada hari yang sama ketika Christopher Waller yang bertugas di Dewan Gubernur Federal Reserve mengatakan bank sentral harus memangkas suku bunga secepatnya pada Juli 2025.Ketegangan antara Trump dan Fed, sekarang mungkin bahkan di dalam the Fed menekankan ketidakpastian dalam ekonomi terbesar di dunia. Meskipun dampak inflasi yang diprediksi dari tarif yang luas belum terwujud, ekonom menuturkan masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan. Trump terus mengkhawatirkan bisnis yang hadapi biaya lebih tinggi untuk mengimpor barang.Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, Waller menuturkan, dampak tarif Trump yang besar akan terbatas dan bankir sentral harus mencermati guncangan harga jenis ini karena hanya akan mengakibatkan peningkatan inflasi satu kali.”Saat ini, kita berada di posisi yang tepat untuk membicarakan penurunan suku bunga,” kata Waller.Ia tidak menyerukan pemangkasan suku bunga besar-besaran seperti yang diminta Trump, dengan mengatakan Fed harus “memulai dengan lambat.”Selama berbulan-bulan, Trump mengecam Fed dan Powell karena tidak menurunkan suku bunga dengan cukup cepat, dengan mengatakan bank sentral AS tertinggal dari bank sentral Eropa. Ia mengatakan, pemerintah federal terpaksa membayar bunga utangnya dalam jumlah besar karena Fed belum menurunkan biaya pinjaman.Namun, The Fed tidak mempertimbangkan keuangan pemerintah saat menetapkan suku bunga. Seperti yang dipaparkan Powell dalam konferensi pers minggu ini setelah pertemuan kebijakan moneter terbaru bank sentral, alasan utama bank sentral belum menurunkan suku bunga adalah karena ingin melihat bagaimana kebijakan Trump berjalan dan bagaimana kebijakan tersebut pada akhirnya memengaruhi ekonomi AS. Pidato terbaru dari pejabat The Fed lainnya mengonfirmasi pendekatan tersebut.The Fed ditugaskan oleh Kongres untuk memaksimalkan lapangan kerja dan menstabilkan harga, yang disebut sebagai mandat ganda. Sejauh ini, inflasi masih terkendali, belum didorong oleh tarif Trump, meskipun banyak ekonom mengantisipasi lonjakan yang akan datang dan pasar tenaga kerja tetap dalam kondisi yang baik.Namun, Waller mengatakan ada tanda-tanda pasar kerja retak, seperti meningkatnya pengangguran kaum muda, yang menjadi alasan untuk segera memangkas suku bunga, terutama mengingat inflasi belum naik. 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *