Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tengah berseteru dengan pengusaha Elon Musk.
Setelah Musk memutuskan mundur dari pemerintahan Trump, perseteruan itu pun berubah menjadi serangan pribadi.
Baca juga: Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Apa Penyebabnya?
Musk bukan hanya melayangkan kritik terhadap Trump, melainkan menyerukan agar anggota parlemen dari partai Reublik yang mendukung rancangan undang-undang juga disingkirkan.
Bahkan, ada wacana bahwa Musk kemungkinan membentuk partai ketiga.
Selain itu, pemilik SpaceX itu juga beberapa kali membuat unggahan di media sosial X tentang pilihan publik antara dirinya dan Trump.
Dari perseteruan itu, siapakah yang lebih kuat di antara mereka?
Seiring dengan perseteruan antara Trump versus Musk, sikap partai Republik menjadi sorotan.
Dilansir dari CNN, Jumat (6/6/2025), Republik kemungkinan besar memberikan dukungan kepada Trump jika mengingat tentang sikap partai terhadap presiden AS tersebut.
Beberapa nama dari partai tersebut seperti Wakil Presiden AS, JD Vance dan Steve Bannon telah menunjukkan sikap untuk mendukung Trump.
Bahkan, Bannon menyarankan agar Trump mendeportasi Musk dari AS ke tanah kelahirannya yakni Afrika Selatan.
Tak sampai di sana saja, Trump dinilai mempunyai pengaruh besar terhadap Partai Republik. Sebaliknya, partai juga menunjukkan loyalitas terhadap pengusaha tersebut.
Salah satu contohnya ketika Trump mengklaim pemilu 2020 dicurangi, sebagian besar anggota partai ikut percaya.
Jika ada yang memberikan dukungan pada satu pihak, beberapa politisi partai tersebut mendesak agar Trump dan Musk berdamai.
Mereka khawatir perselisihan antara kedua pihak dapat memberikan pengaruh buruk terhadap agenda partai.
“Saya harap ini tidak mengalihkan fokus kami dari tugas utama,” kata Rep. Dan Newhouse, dikutip dari AP News, Sabtu (7/6/2025).
