Home / Bank / Dolar AS Keok Lawan Rupiah Awal Perdagangan Hari Ini, Simak Prediksinya

Dolar AS Keok Lawan Rupiah Awal Perdagangan Hari Ini, Simak Prediksinya

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Selasa ini. Pelemahan dolar AS ini dipengaruhi oleh kekhawatiran investor akan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Pada Selasa (20/5/2025), rupiah terhadap dolar AS pembukaan perdagangan di Jakarta, menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi Rp 16.425 per USD dari sebelumnya Rp 16.434 per USD.Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan, kurs rupiah terhadap dolar AS akan menguat seiring kekhawatiran investor atas defisit fiskal Amerika Serikat (AS).“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi menguat terbatas terhadap dolar AS yang masih tertekan oleh kekhawatiran defisit fiskal,” ujarnya dikutip dari Antara. Mengutip Xinhua, komite kongres utama AS membuka jalan bagi pemungutan suara di seluruh majelis terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemotongan Pajak AS.RUU tersebut mencakup peningkatan pengeluaran besar untuk penegakan hukum imigrasi dan militer, serta akan memperpanjang pemotongan pajak AS tahun 2017 yang akan berakhir pada tahun ini. Selain itu, RUU juga mencakup serangkaian pemotongan untuk Medicaid, bantuan pangan, dan pendanaan energi bersih. Menurut media AS, secara keseluruhan RUU ini harus disesuaikan untuk disahkan DPR karena Senat Republik telah mengisyaratkan bahwa RUU tersebut takkan disahkan tanpa perubahan besar.“Defisit dari undang-undang pajak baru yang lebih rendah bisa menambahkan 3-5 triliun (dolar AS) utang pemerintah AS. Hal ini yang menyebabkan penurunan rating kredit AS (oleh Moody’s),” ucap Lukman.Di sisi lain, pernyataan hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve (The Fed) seperti Presiden The Fed Bank of Atlanta Raphael Bostic dan Presiden The Fed Bank of New York John Williams mendukung penguatan dolar AS.“Bostic mengatakan bahwa paling banyak the Fed akan memangkas 25 bps (basis points) tahun ini oleh alasan kekhawatiran inflasi dari perang tarif. William mengatakan bahwa obligasi AS masih sangat diminati investor,” kata dia.Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah terhadap dolar hari ini diprediksi berkisar Rp 16.400-Rp 16.500 per USD. Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus menunjukkan pelemahan, dengan posisi penutupan pada 9 Mei 2025 masih berada di kisaran Rp16.500 per dolar AS. Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, mengatakan kondisi ini menempatkan rupiah sebagai salah satu mata uang di Asia yang menunjukkan kinerja kurang stabil terhadap dolar Amerika Serikat.“Kalau kita bicara perkembangan rupiah saat ini, ini penutupan di hari tanggal 9 Mei kemarin di sekitar masih Rp16.500-an, artinya memang kita bicara kondisinya, memang sejauh ini rupiah masih menjadi salah satu currency di Asia yang mengalami kelemahan terhadap dolar AS,” kata Josua saat ditemui di kantor Permata Bank, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Salah satu faktor utama di balik tekanan terhadap rupiah adalah ekspektasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini.Perkiraan tersebut turut memicu aksi jual bersih oleh investor asing di pasar saham, karena prospek pertumbuhan ekonomi dinilai memiliki dampak langsung terhadap potensi keuntungan korporasi.“Karena biasanya kalau kita bicara selain sentimen, investor di pasar saham pun juga mempertimbangkan bagaimana prospek pertumbuhan ekonomi yang akan berimplikasi nantinya kepada corporate earnings, sehingga ini menjadi salah satu faktor yang juga mempengaruhi juga kinerja di nilai tukar rupiah,” jelasnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *