KUPANG, Kepala UPTD Kesejahteraan Sosial Tuna Netra dan Karya Wanita Kupang Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Yusi T Kusumawardhani, mengungkap siswa SD hingga SMA, diduga terlibat praktik prostitusi di Labuan Bajo.
“Dalam perjalanan kami dari Labuan Bajo ke Ruteng, ada satu hotel di Ruteng itu setiap hari Jumat pukul 11.00 Wita, menjadi tempat penampungan remaja putri SMP dan SMA. Bahkan anak SD kelas VI,” kata Yusi, Selasa (20/5/2025).
Baca juga: Mahasiswi di Kupang Gunakan Aplikasi MiChat untuk Prostitusi Online
Anak-anak itu, kemudian diantar dengan mobil travel ke Labuan Bajo dan diantar ke sejumlah hotel.
“Anak anak itu terlihat bersukacita. Ada beberapa sopir travel mengaku sudah menjadi langganan para remaja itu,” kata dia.
Baca juga: Bocah SD di Mataram Jadi Korban Prostitusi Online yang Dilakukan Kakaknya, Baru Melahirkan Prematur
Kemudian, pada hari Minggu mereka diantar kembali ke Manggarai dan Manggarai Timur.
“Saat berada di salah satu rumah makan di Borong (ibu kota Kabupaten Mangarai Timur), mereka mengganti baju dan hapus make up dan kembali menjadi gadis lugu,” ujar dia.
Baca juga: 24 Pekerja Warung Terdeteksi Terpapar HIV Saat Pemkab Ponorogo Tutup 38 Warung Kopi Prostitusi
Kondisi ini tentunya menyedihkan sekaligus ada yang keliru dalam hal asuh orangtua terhadap anak-anak remaja.
“Sehingga butuh tanggungjawab bersama untuk menyelesaikan hal ini termasuk perhatian dari orangtua,” kata dia.