Home / Makro / Dikecam Trump, Powell Tetap Tahan Suku Bunga The Fed di Level 4,25%-4,5%

Dikecam Trump, Powell Tetap Tahan Suku Bunga The Fed di Level 4,25%-4,5%

Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dalam kisaran 4,25%-4,5% pada Rabu (18/6) sejalan dengan ekspektasi pasar. Padahal, Presiden Donald Trump terus mendesak agar The Fed segera memangkas suku bunga.Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tetap membuka peluang dua kali pemangkasan suku bunga pada akhir 2025, meskipun memperkirakan tekanan inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.Dalam proyeksi terbarunya, FOMC merevisi turun estimasi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2025 dari 1,7% menjadi 1,4%. Sementara inflasi yang diukur dengan indeks PCE naik dari 2,7% menjadi 3%. Inflasi inti (core PCE) juga diperkirakan naik menjadi 3,1%.“Untuk saat ini, kami berada pada posisi yang baik untuk menunggu dan mempelajari arah ekonomi sebelum membuat penyesuaian kebijakan,” ujar Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers dikutip dari CNBC, Kamis (19/6).Meski proyeksi jangka pendek tetap membuka ruang pelonggaran, outlook jangka panjang lebih konservatif. FOMC memangkas proyeksi pemangkasan suku bunga masing-masing satu kali untuk 2026 dan 2027. Proyeksi median memperlihatkan suku bunga dana The Fed sekitar 3,4% pada 2027.Tercatat tujuh dari 19 anggota FOMC kini tidak mengharapkan adanya pemangkasan tahun ini, naik dari empat anggota pada proyeksi Maret lalu. Namun, keputusan kebijakan tetap disetujui secara bulat.Sinyal stagflasi ringan juga tampak dari proyeksi The Fed. Selain pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi lebih tinggi, tingkat pengangguran diperkirakan naik ke 4,5%, dari sebelumnya 4,4%, dan 0,3 poin lebih tinggi dibanding saat ini.Chief Investment Officer Northlight Asset Management Chris Zaccarelli menyebut The Fed tengah menunggu arah pasti ekonomi sebelum bertindak.“Mereka menunggu untuk melihat apakah tarif memicu inflasi atau pasar tenaga kerja mulai goyah. Bagian dari mandat ganda The Fed yang terdampak lebih dulu akan menentukan arah kebijakan berikutnya,” ujarnya.Menurut Zaccarelli, pasar tidak terlalu terkejut dengan keputusan The Fed, namun pernyataan bahwa ketidakpastian telah berkurang menjadi kejutan.Sebelumnya, Trump kembali melontarkan kritik keras kepada Powell dan The Fed. Dalam pernyataannya pada Rabu, Trump menyebut Powell “bodoh” karena tidak mendorong pemangkasan suku bunga, dan menilai suku bunga seharusnya “dua poin lebih rendah.”Beban bunga utang pemerintah AS yang mencapai US$1,2 triliun tahun ini menjadi salah satu kekhawatiran utama Trump. Biaya ini hanya kalah dari anggaran Jaminan Sosial dan Medicare, dengan defisit anggaran diperkirakan mendekati US$2 triliun atau lebih dari 6% PDB.Faktor geopolitik turut menambah ketidakpastian arah kebijakan moneter. Ketegangan antara Iran dan Israel bisa mendorong harga energi naik dan menahan keinginan The Fed untuk memangkas suku bunga.Sementara itu, data ekonomi domestik menunjukkan pelemahan bertahap. Penjualan ritel anjlok hampir 1% pada Mei, pengangguran jangka panjang naik, dan pembangunan perumahan menyentuh titik terendah dalam lima tahun terakhir.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *