Grab beberapa kali dikabarkan mengkaji akuisisi GoTo Gojek Tokopedia. Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi berkomentar mengenai urgensi konsolidasi pemain di industri penyedia layanan taksi online, ojol hingga pesan-antar makanan.Neneng membantah adanya pembicaraan terkait akuisisi GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Namun ketika ditanya mengenai urgensi konsolidasi di industri on-demand, “saya melihatnya boleh konsolidasi, boleh tidak. Akan tetapi, Grab sudah positif (kinerja keuangan),” jawab Neneng dalam acara diskusi dengan beberapa media, Jumat malam (13/6).Rincian laporan keuangan Grab selama kuartal pertama 2025 sebagai berikut:Grab masih mencatatkan kerugian sepanjang tahun lalu, namun mengecil. Rinciannya sebagai berikut:Dalam laporan keuangan setahun penuh 2024, Grab memperkirakan pendapatan 2025 mencapai US$ 3,33 miliar sampai US$ 3,4 miliar atau tumbuh 19% – 20%. EBITDA yang disesuaikan diproyeksikan naik 41% – 50% menjadi US$ 440 juta – US$ 470 juta pada 2025.“Jadi, terkait isu (adanya diskusi untuk mengkaji akuisisi GoTo Gojek Tokopedia), bisnis Grab selama kuartal IV 2024 dan kuartal I 2025 naik. Ini keseluruhan Grab,” ujar Neneng.Neneng juga merujuk pada pernyataan Grab Holding terkait rumor tersebut. Grab Holdings Ltd juga menyatakan tidak sedang menjalin pembicaraan untuk mengakuisisi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk saat ini.Perusahaan belum menandatangani perjanjian definitif terkait akuisisi GoTo. “Indonesia terus menjadi negara yang penting dalam menjalankan misi kami karena kami terus melayani para pelanggan, mitra pengemudi dan mitra merchant di Indonesia,” kata Grab dalam dalam keterangan pers, dikutip Bloomberg, Selasa (10/6). Di satu sisi, Grab menaikkan penawaran obligasi konversi dari US$ 1,25 miliar menjadi US$ 1,5 miliar atau Rp 24,5 triliun (kurs Rp 16.300 per US$). Pesaing Gojek ini akan menggunakan dana yang diperoleh untuk mengkaji akuisisi potensial.Dalam siaran pers, Grab menyampaikan dana bersih dari penawaran obligasi konversi akan digunakan untuk:CFO Grab Peter Oey melalui akun LinkedIn mengatakan kas likuid perusahaan akan meningkat menjadi US$ 8,7 miliar setelah transaksi obligasi konversi selesai. Hal ini meningkatkan fleksibilitas strategis korporasi untuk mengembangkan bisnis secara organik.“Selain itu, mengejar peluang anorganik secara selektif, sambil mempertahankan standar tinggi untuk transaksi tersebut,” kata Peter Oey melalui akun LinkedIn, Kamis (12/6).Kas likuid Grab tersebut di atas perkiraan angka penawaran untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia US$ 7 miliar, sebagaimana laporan Bloomberg. Analis kemudian memperkirakan kesepakatan antara kedua perusahaan segera terwujud.”Ada kemungkinan yang semakin besar terkait kesepakatan Grab dan GoTo,” kata analis di Aletheia Capital Nirgunan Tiruchelvam, dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/6). “Grab tampaknya sedang menyiapkan pendanaan untuk itu.”Akan tetapi, Grab menyatakan tidak sedang menjalin pembicaraan untuk mengakuisisi GoTo Gojek Tokopedia saat ini. Hal ini mengisyaratkan pembahasan dihentikan atau setidaknya ditunda.
Dikabarkan Kaji Gabung GoTo, Bos Grab Ungkap Urgensi Konsolidasi Platform Ojol

Tag:Breaking News